Anyelir Dinda Anjani- merasa berada di persimpangan yang rumit. Satu sisi ada rasa bahagia, tetapi di sisi lain ada ketakutan besar yang menaungi hatinya. Apakah nanti dirinya bisa bahagia seperti yang dia impikan? Apakah rumah tangga yang akan dia jalani akan seperti rumah tangga yang dibina kedua orang tuanya? Tenang, bahagia, dan penuh cinta.
Menikah dengan Bumi Zavian Adinata adalah impiannya dulu. Dulu? Iya, dulu. Angan itu akhirnya dia kubur jauh bahkan perlahan dia coba lenyapkaan karena ternyata Bumi mencintai Maharani Gayatri, sang kakak. Bak gayung bersambut, kedua orang tua Bumi yang memang sudah lama bersahabat dengan kedua orang tuanya akhirnya sepakat menjodohkan mereka.
Namun, rencana tinggal rencana, karena ternyata Rani memilih Pangestu dan hamil. Tentu saja hal itu sangat memukul kedua orang tuanya, dan pasti menjadi hinaan bagi Keluarga Adinata.
Akan tetapi, justru muncul gagasan dari keluarga besar keduanya untuk menikahkan Bumi dengan Anyelir, dan hal itu diikuti saja oleh Bumi, yang menyisakan banyak tanya di kepala Anyelir.
Ikuti saja kisah selanjutnya.
FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰
Di bawah langit malam yang sepi, seorang balita kecil menatap bulan dengan mata basah. Wajah putihnya tertutupi debu jalanan, mata jernihnya menatap cahaya rembulan.
.
"Aila nda minta di lahilkan..." bisiknya lirih.
.
"Aila ingin punya olang tua... tenapa hanya Aila yang nda punya olang tua..."
______
Hanya suara hati yang terdengar, tenggelam di antara dinginnya malam dan bintang yang bertaburan.
.
Ketika sebuah bintang jatuh melintasi langit, Aila menutup mata kecilnya rapat-rapat.
.
Mungkinkah harapannya terkabul-mendapatkan sebuah pelukan hangat dan sepasang orang tua yang bisa menyebut namanya?
.
Atau justru takdir kembali menguji balita kecil itu dengan kesepian yang lebih dalam?