Queen Alvesya Putri pernah merasakan bagaimana cinta bisa hancur dalam sekejap. Dulu, ia begitu mencintai seseorang, hingga dunia terasa penuh warna. Namun kebahagiaan itu runtuh ketika takdir merenggut orang yang paling ia sayangi-mantan kekasihnya meninggal secara mendadak. Sejak saat itu, hatinya dipenuhi luka dan ketakutan. Baginya, jatuh cinta hanyalah jalan menuju kehilangan. Ia menutup diri, mengubur semua rasa, dan berjanji tidak akan pernah lagi memberi ruang pada cinta.
Namun, hidup selalu punya cara mengejutkan. Kehadiran Arga Nathaniel membuat janji itu perlahan goyah. Ada sesuatu pada Arga yang berbeda-tatapannya yang teduh, sikapnya yang sabar, dan caranya membuat Alvesya merasa aman, seolah dunia tidak lagi menakutkan. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Alvesya mulai merasakan detak jantungnya berlari kencang, bukan karena trauma, tapi karena harapan.
Bersama Arga, Alvesya belajar bahwa cinta tidak selalu berakhir dengan kehilangan. Cinta bisa menyembuhkan, bisa menumbuhkan keberanian, dan bisa membuat luka lama perlahan pulih. Ia menyadari, jatuh cinta ternyata tidak seseram itu-bahkan bisa jadi sesuatu yang paling indah dalam hidup.
Shanayla Maureen, gadis yang di kenal selalu ceria dan ramah. Gadis yang memiliki paras yang cantik itu sudah lama menyimpan nama seseorang dalam hatinya.
Jayden Razka, satu-satunya laki-laki yang berhasil menghuni hati Nayla sejak dulu, namun sayangnya Jayden tidak pernah memberi ruang pada Nayla meski Nayla terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada Jayden.
"Orang lain boleh mencintai dalam diam, tapi gue enggak. Semua harus tau kalau gue menyukai manusia yang paling keras kepala, yaitu kamu."
"Udah tau gue keras kepala, kenapa masih berharap? Berhenti menyukai gue!"
Berhenti menyukai?
Apakah Nayla bisa melakukan itu?
Apa bisa semudah itu melupakan?