
Bukan soal batas sewa kamar, tapi batas hati - yang tanpa sadar dibuka setiap kali berbagi ruang & cerita. Cerita ini ingin menunjukkan bahwa solidaritas antar warga kos‑an lahir tanpa instruksi - dari rasa sama-sama kehilangan orang tua/ada di perantauan - seperti yang dialami banyak anak kost di kota besar. Kekeluargaan dan solidaritas bisa tumbuh di antara orang-orang yang tak sedarah. Di tengah keterbatasan, rasa peduli dan kebersamaan menjadi kekuatan utama untuk saling bertahan dan tumbuh bersama.All Rights Reserved