
Sabit Abhista sudah jatuh suka pada Kanindya Asmita habis-habisan. Kanindya Asmita suka menghajar Sabit dengan peluru-peluru manis yang akibatnya membuat Sabit babak belur diserang senyum. Dua tahun saling merangkul, binar asmaraloka yang semula menyala hebat, pelan-pelan redup diserang antagonis bernama 'Tuan Bosan' dan 'Nona Lelah'. Pintu menyerah sudah di depan jelaga, dan mereka berdua mungkin tengah melangkah ke arah sana. Lalu ketika Kanindya merasa tungkainya lebih dulu sampai di depan gerbang perpisahan, Sabit malah bilang, "Mana yang katanya rasa sukanya nggak akan pernah kadaluarsa? Kalau kamu tanya aku pernah bosan atau capek, aku jawab pernah. Tapi aku nggak pernah sekalipun kepikiran buat selesai sama kamu. Ayo buat spark-nya nyala lagi seterang yang dulu, Nin. Aku usahain kita nggak akan pernah redup lagi." Pada hari itu, Kanindya pikir jalannya bersama Sabit akan penuh awan mendung beserta hujan air mata, tetapi yang mendera malah manis luar biasa.All Rights Reserved
1 part