Story cover for Gadis Bandel Itu Milik Kyai  by ummabiltha
Gadis Bandel Itu Milik Kyai
  • WpView
    Reads 33
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 33
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Aug 03
[HAI SOBAT JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA YA]



Dulu, Sheiza adalah badai, terlalu liar untuk di jinakkan, keras kepala, dan tak peduli arah angin bertiup. Dunia memberinya luka, dan ia membalasnya dengan perlawanan. 

Namun badai itu dipaksa berhenti di sebuah pesantren sunyi. Di sana, ia dipertemukan dengan sosok yang sama kerasnya, Kyai Vardhan, lelaki dingin yang tak mengenal senyum. 

Dua hati yang sama-sama retak, dipertemukan takdir lewat pernikahan tanpa cinta. 

Sheiza belajar diam, belajar untuk patuh, belajar mencintai dengan cara yang dia miliki. 

Tapi ketika cinta itu tumbuh, ujian datang, seorang wanita lain mencoba merebut suaminya. 

Namun Sheiza bukan gadis sembarangan. 

Ia pernah jatuh, pernah hancur, tapi kali ini ia berdiri, melawan, dan mencintai dengan seluruh hijrahnya. 

Karena kali ini, bukan hatinya saja yang ia pertahankan 

Tapi rumah tangga, harga diri, dan surga yang ia impikan.



Gas baca selengkapnya sobat!!

PERINGATAN:
Cerita ini murni karya saya dari imajinasi saya, bila ada kesempatan dalam nama tokoh atau alurnya itu murni ketidakpastian. Jangan coba-coba untuk memplagiat dan mengcopy!

© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
All Rights Reserved
Sign up to add Gadis Bandel Itu Milik Kyai to your library and receive updates
or
#128baik
Content Guidelines
You may also like
ISTRI MAGANG [ONGOING] by came_sa
13 parts Ongoing
Di usia 30 tahun, Khalif merasa waktunya telah sampai. Hidupnya sudah cukup stabil-pekerjaan tetap, rumah kecil yang nyaman, dan tabungan untuk masa depan. Tapi ada satu hal yang belum ia miliki: teman hidup. Bukan karena ia belum ingin, tapi karena ia belum menemukan perempuan yang membuatnya merasa yakin. Bukan hanya cantik atau cerdas, tapi seseorang yang siap bertumbuh bersama dalam pernikahan. Seseorang yang tidak hanya ingin "menikah", tapi juga memahami bahwa rumah tangga adalah proses panjang yang akan penuh jatuh bangun. Lalu datanglah nama Alya. Gadis 23 tahun, adik dari rekan kerjanya. Khalif nyaris menolak ketika pertama kali ditawari. Terlalu muda, pikirnya. Terlalu polos. Tapi saat proses ta'aruf, Alya berkata jujur, "Saya belum siap jadi istri. Tapi saya ingin belajar." Dan di titik itulah Khalif tersentuh. Bukan oleh keberanian Alya, tapi oleh kejujurannya. Pernikahan mereka terjadi tanpa drama, tanpa janji cinta yang berlebihan. Hanya niat yang baik, restu orang tua, dan doa yang tak putus. Tapi Khalif segera menyadari: menikahi perempuan yang belum tahu cara mengupas bawang ternyata lebih menantang dari semua negosiasi proyek yang pernah ia hadapi. Alya bukan istri sempurna. Bahkan, ia menyebut dirinya sendiri "istri magang" karena semua hal ia pelajari dari nol-memasak, membersihkan rumah, mengatur waktu, mengelola emosi, bahkan cara bicara yang lembut. Namun, justru dari ketidaksiapan itu, Khalif belajar arti menjadi suami. Menjadi pemimpin yang sabar, pembimbing yang tidak menggurui, dan teman yang setia menemani proses, bukan menuntut hasil instan. Dan dalam setiap kekacauan kecil-dari telur gosong sampai baju hasil setrika yang bolong-Khalif menemukan bahwa cinta bukan sesuatu yang datang tiba-tiba, tapi sesuatu yang perlahan tumbuh dari ketulusan, ketidaksempurnaan, dan keberanian untuk mencoba lagi. ________________ GENRE: Romance-Islami, Comedy, Slice of Life
You may also like
Slide 1 of 10
ISTRI MAGANG [ONGOING] cover
KEPASTIAN DENGAN GUS [REPUBLISH] cover
Shafa (SEGERA TERBIT) cover
My Boyfriend Material | HARQEEL cover
Atharrazka 4: Abyzar cover
Mahendra's family cover
Jalur Langit Hani cover
GUS AZZAM (TERBIT) cover
Luka Tawa Fatamorgana  cover
𝐓𝐄𝐑𝐀𝐓𝐀𝐈 cover

ISTRI MAGANG [ONGOING]

13 parts Ongoing

Di usia 30 tahun, Khalif merasa waktunya telah sampai. Hidupnya sudah cukup stabil-pekerjaan tetap, rumah kecil yang nyaman, dan tabungan untuk masa depan. Tapi ada satu hal yang belum ia miliki: teman hidup. Bukan karena ia belum ingin, tapi karena ia belum menemukan perempuan yang membuatnya merasa yakin. Bukan hanya cantik atau cerdas, tapi seseorang yang siap bertumbuh bersama dalam pernikahan. Seseorang yang tidak hanya ingin "menikah", tapi juga memahami bahwa rumah tangga adalah proses panjang yang akan penuh jatuh bangun. Lalu datanglah nama Alya. Gadis 23 tahun, adik dari rekan kerjanya. Khalif nyaris menolak ketika pertama kali ditawari. Terlalu muda, pikirnya. Terlalu polos. Tapi saat proses ta'aruf, Alya berkata jujur, "Saya belum siap jadi istri. Tapi saya ingin belajar." Dan di titik itulah Khalif tersentuh. Bukan oleh keberanian Alya, tapi oleh kejujurannya. Pernikahan mereka terjadi tanpa drama, tanpa janji cinta yang berlebihan. Hanya niat yang baik, restu orang tua, dan doa yang tak putus. Tapi Khalif segera menyadari: menikahi perempuan yang belum tahu cara mengupas bawang ternyata lebih menantang dari semua negosiasi proyek yang pernah ia hadapi. Alya bukan istri sempurna. Bahkan, ia menyebut dirinya sendiri "istri magang" karena semua hal ia pelajari dari nol-memasak, membersihkan rumah, mengatur waktu, mengelola emosi, bahkan cara bicara yang lembut. Namun, justru dari ketidaksiapan itu, Khalif belajar arti menjadi suami. Menjadi pemimpin yang sabar, pembimbing yang tidak menggurui, dan teman yang setia menemani proses, bukan menuntut hasil instan. Dan dalam setiap kekacauan kecil-dari telur gosong sampai baju hasil setrika yang bolong-Khalif menemukan bahwa cinta bukan sesuatu yang datang tiba-tiba, tapi sesuatu yang perlahan tumbuh dari ketulusan, ketidaksempurnaan, dan keberanian untuk mencoba lagi. ________________ GENRE: Romance-Islami, Comedy, Slice of Life