Story cover for Our (Last) Story by skyllerbintang
Our (Last) Story
  • WpView
    Reads 77
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 77
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Aug 04
Jika Aku bisa memutar waktu, mungkin bukan aku yang ada di sampingmu

-Huang Renjun

Berjuta kalipun kamu mencoba, aku akan mengusahakan tempat disampingku adalah milikmu

-Jung Jaehyun

Kisah ini belum mencapai akhir, ini hanyalah salah satu chapter klimaks sebelum akhir bahagia kita. Kita usahakan kebahagiaan kita, kita tidak salah jalan. Kita hanya perlu memutar untuk sampai tujuan kita
All Rights Reserved
Sign up to add Our (Last) Story to your library and receive updates
or
#109jaeren
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
ASIMETRIS [NOMIN] cover
MENJADI SUGAR BABY cover
Unwanted Fate  cover
JENGGALA cover
Jenderal Tawanan Kaisar  cover
Whisper Of The Fate  cover
Conquer The Rabbit's Heart (ShenGao / LangTu) cover
JEEVANA cover
OMEGA cover
Sugar Mommy?! (GxG) cover

ASIMETRIS [NOMIN]

32 parts Ongoing

Kenal Galaksi? Si Pangeran Arsitektur yang digosipin seantero kampus. Si Casanova yang kalau senyum bikin pondasi hati runtuh. Orangnya kaku, presisi, dan logis. Pokoknya, "anak Teknik banget". Kenal Sena? Si anak DKV yang kalau nggak di studio, ya di kosan. Dunianya penuh cat, deadline, dan imajinasi liar. Orangnya bebas, ekspresif, dan kadang sedikit berantakan. "Anak FSRD banget". Dua manusia dari dua planet berbeda ini tidak saling kenal selama dua tahun, sampai sebuah paket nyasar memulai bencana. Sejak saat itu, hidup Sena yang penuh warna jadi makin "ramai". Tiba-tiba harus pusing mikirin maket Galaksi yang hancur, kanvasnya yang abstrak karena noda kopi, sampai harus ngadu ke Galaksi karena ban mobilnya dikempesin pas nekat parkir di teritori Teknik. Kenapa harus Galaksi? Entah, sepertinya wajah Galaksi memang paling pas untuk dikomplain. Kata orang, benci itu tanda cinta. Kalau untuk Galaksi dan Sena, benci itu tanda... sial. Tapi kalau kesialan itu terjadi terus-terusan, jangan-jangan memang sudah takdirnya.