13 chapitres En cours d'écriture Kami kehilangan arah, sama seperti remaja pada umumnya. Akan tetapi, tidak ada yang berkata kepada kami bahwa ini sungguh menyakitkan. Luka, air mata, dan sebuah surat. Sebuah tulisan di dalam surat yang menusuk tajam jantungku, aku menyadari bahwa hidupku kian menjadi sia-sia. Satu hal yang kuingat: seseorang bisa saja berada dekat denganmu, namun ia bisa menyakitimu, kapan saja.
Itu terjadi padaku, padanya.
Ia menyayat dendam dalam jantungnya dan membiarkannya mengalir dalam darahnya. Aku begitu naif dan bodoh, semuanya palsu. Aku dan kamu menderita, kamu tahu betul akan hal itu.
"Aku yang bodoh, seharusnya aku mengasihanimu, bukan diriku."
Oh Haewon | Kim Doyoung
Your Awaited Letter
Written by LINKERBELLE
Peringatan: Tokoh, latar, dan kejadian di cerita ini merupakan fiksi. Kesamaan ataupun kemiripan hal tersebut dengan yang lainnya adalah ketidaksengajaan. Mohon diperhatikan bahwa apapun yang terjadi di cerita ini tidak benar-benar berkaitan dengan realita.