Siapa yang tak terperangah, kala Sri Rajasanagara yang mampu menggaet para juwita hanya dengan sebuah sabda, justru memilih bersanding dengan gadis jelata yang bahkan tak dapat mengenali wajahnya?
Adalah Mayasati, yang membuat Hayam Wuruk terpaut dengan senandung mendayu berbalut harum kenanga pada sebuah sambang rahasia. Bukan semata pesona rupa, bukan pula sekadar gairah membara, melainkan karena hati yang digelayuti gundah telah menemukan kehendak untuk bersua.
Akan tetapi, asmara yang demikian itulah yang dipandang oleh tata krama agung Wilwatikta sebagai tiada beda dari nista yang dapat mengguncang singgasana.
Saat bara terlanjur menyala, di balik sela rikma yang dikecup senyap dan punggung yang dibekap sepi, mampukah mereka menyulam keberanian menjaga damba yang pantang menjelma suara?
✧✧✧
Gambar sampul diambil dari Pinterest dan diedit menggunakan Canva
⚠️18+⚠️
(sensualitas, kekerasan, dan bahasa kasar)
Jantur Manah (n. Indonesia - Jawa) : Pemikat Hati
Sebuah Novel • Fiksi Sejarah - Romansa
2025 Nara Hayu
TAMAT
Romansa Dewasa dan Fiksi Sejarah Indonesia.
Kesultanan Agung Mataram, abad ke-17
Kata tetua di desa nelayan, candra selalu bersinar paling terang di pertengahan tahun; hari di mana candra akan menjadi seimbang dengan aditya. Hari itu adalah hari di mana Dewi Ratih akan turun ke bumi dan mewujudkan dirinya dalam rupa bayi perempuan, sebagai bentuk berkatnya pada tanah ini.
Pusaka candra dirumorkan akan menjadi seorang perempuan hebat yang diperebutkan oleh para adipati karena keelokan dan kecerdasannya, seperti halnya keris yang sakti. Perempuan ini akan membawa pengaruh dan menjadi orang di balik setiap keputusan yang diambil oleh sang adipati beruntung yang berhasil menandainya.Tak sembarang adipati dapat memilikinya, sebab ia adalah pusaka yang kuat dan banyak orang yang menginginkannya. Adipati tersebut haruslah mereka yang tangguh sejak lahirnya dan memang ditakdirkan untuk memegang pusaka candra tersebut.
***
"Kamu tahu apa yang terjadi pada pusaka yang elok di lingkungan keraton?"
"Diperebutkan?"
"Menurutmu begitu?" Kali ini, perempuan itulah yang tersenyum mengejek. "Mereka dimasukkan ke dalam kotak kayu emas seumur hidup mereka. Menjadi pajangan."
***
Tolong jangan plagiat. Saya tidak pernah masalah jika ada yang terinspirasi dengan karya saya, tetapi tentu jauh lebih sopan dan beradab jika cantumkan kredit pada saya. Toh, saya tidak pernah meminta hasil royalti dan jumlah pembaca nantinya.
Hanya kredit. Itu saja. Terima kasih.
***
All rights reserved April 2022, ElAlicia
Selesai Desember 2022