The Doctor's Oath Of Silence
49 parts Ongoing Erlan menuruni anak tangga sambil melamun dan tepat berdiri di depan lemari kaca dekat tangga, melihat foto foto mereka dulu tersenyum pahit.
Kunci mobil yang dia pegang di genggam dengan sangat erat, kenangan bersama orang tua yang tidak akan bisa di putar kembali, menangis ? Percuma menangisi semua hal yang sudah terjadi, seperti gelas sudah pecah tidak akan bisa di perbaiki kembali, jadi cukup menerima dengan lapang dada.
"Aku sudah bertahan sejauh ini, seharusnya tidak ada penyesalan kan ?" Gumam nya pelan seperti berbisik
Puk
Bahu Erlan di tepuk oleh adik bungsu nya, lalu beralih menatap nya sambil mengerutkan dahi
"Kenapa menatap ku seperti itu ? Ayo cepat berangkat, nanti aku bisa telat masuk kampus kak."
Xavier menarik tangan Erlan dengan cepat agar sampai mobil, dia sudah hampir telat jika harus menunggu kakak nya berdiam diri di depan lemari keramat itu
"Aku bisa dan harus kembali seperti dulu, bantu aku Tuhan."
"Walau penyesalan selalu berada di akhir, aku tau kakak hebat, perbanyak lah tersenyum seperti dulu,"
"Ya, kamu benar Vier"
Kedua nya masuk ke dalam mobil dengan hati yang lega dan ikhlas menerima semua yang sudah terjadi
Setelah Erlan dan Xavier masuk ke dalam mobil ada siluet seseorang yang melihat kepergian mereka dengan senyum yang tercetak jelas di sudut bibir nya.
"Kalian, anak anak hebat."
☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳☰ ☱ ☲ ☳
❗HOMOPHOBIC DI HARAPKAN MENJAUH ❗
•Bahasa baku x Non baku
•Boy's Love
•Mpreg
•Bradley x Graxton