Elise Anoushka Hart, harus menelan kepahitan ketika mendengar perkataan ayahnya, Peeter Hart, yang menyalahkan dirinya atas kematian sang ibu, Elina.
***
Sejak lahir, Elise telah kehilangan sosok ibu. Elina meninggal setelah melahirkannya, meninggalkan luka yang tak pernah benar-benar sembuh. Elise tumbuh dengan perasaan bersalah, meski sebenarnya bukan salahnya.
Di usia remaja, Elise merasakan indah sekaligus perihnya cinta pertama. Dengan berani, ia menyatakan perasaannya pada seorang pria. Namun, yang ia dapatkan hanyalah penolakan. Dua tahun lamanya ia berusaha melupakan perasaan itu, menutup luka yang tersisa.
Di usianya yang ke-19, Elise menapaki kehidupan baru sebagai mahasiswi di universitas ternama. Namun, siapa sangka, kalau ia kembali dipertemukan dengan pria yang pernah menjadi cinta pertamanya, Edward Danov Luther.
Pertemuan itu mengguncang hati Elise. Ia sudah berusaha menjaga jarak, namun Edward seakan selalu hadir di sekelilingnya. Lebih membingungkan lagi, sikap Edward yang penuh perhatian kepadanya, seakan memberinya harapan.