Dipeluk oleh seorang penganut agama Buddha yang dikritik banyak orang [END]

Xie Yu jatuh cinta pada Shen Litang saat pertama kali melihatnya.

Gadis kecil itu bermata seindah bunga persik, berambut hitam, dan berbibir merah, serta berkulit seputih porselen. Wajahnya yang cantik tampak sangat sopan dan murni.

Di bawah tatapan tajam seorang pria, ujung jari putih Shen Litang dengan gugup mencengkeram kerah bajunya. Ia mendongak dan memanggil dengan lembut, "Kakak..." Nada akhirnya terdengar lembut dan halus, sangat menyenangkan
.
Namun ada masalah.

Ia adalah tunangan adik laki-lakinya.

Keesokan harinya, Shen Litang menghilang.
Tunangannya tidak dapat menemukannya, sekeras apa pun ia mencari, dan ponselnya hanya berisi pesan tentang perpisahan mereka.

Xie Yu adalah pria yang berwatak dingin dan berpikiran gelap. Siapa pun yang berani melawannya akan menghindarinya sebisa mungkin, tak berani menyentuhnya. Ia mengenakan manik-manik Buddha di pergelangan tangannya sepanjang tahun, dan sikapnya yang acuh tak acuh terhadap wanita membuatnya tak mudah didekati dan sulit didekati.

Shen Litang pun memercayai hal ini, hingga pria yang pantang menyerah dan pendiam itu dengan paksa memenjarakannya, mendekapnya, dan menciumnya. "Sayang, kenapa kau gemetar?" suaranya lembut, namun tersirat kegilaan yang tertahan.

Mata Shen Litang berkaca-kaca, dan ia sedikit membungkuk, gemetar semakin hebat.

Kemudian, seseorang melihat dengan mata kepala sendiri bahwa Xie Yu sedang menggendong gadis kecil itu, sedikit mengangkat kerah bajunya untuk memperlihatkan tulang selangkanya yang halus, dan menempelkan bibirnya ke telinga gadis itu, berbisik tanpa malu-malu: "Sayang, kau menggigit dan menyakitiku tadi malam." Shen Litang meliriknya sekilas, dan melihat bekas merah yang ditinggalkannya di kulit putih dingin pria itu. Wajahnya yang putih dan cantik perlahan memerah, dan suaranya yang lembut sedikit bergetar:

"Mesum... mesum, jelas-jelas kau yang memaksaku menggigitmu."