"Pernikahan ini bukan tentang gaun indah, tamu undangan, atau foto prewed. Ini tentang aku, yang tetap sendiri meski sudah kau panggil istri."
Ayla, perempuan sederhana yang menikah karena cinta. Tapi setelah ijab kabul, dunianya berubah. Suaminya, Rayhan, lelaki tampan dan mapan, mulai menunjukkan wajah yang berbeda-dingin, sibuk, dan tak lagi peduli.
Hari-harinya diisi dengan menunggu, berharap, dan mempertanyakan: "Apa aku benar-benar istrimu, atau hanya boneka pajangan di rumah mewah ini?"
Tak ada pelukan saat pulang. Tak ada kata "terima kasih" saat makanan disajikan. Bahkan suara Ayla seolah tak lagi terdengar di telinga Rayhan.
Namun Ayla terus bertahan, mencoba menguatkan diri, mencari makna dari pernikahan yang terasa hampa.
Sampai akhirnya...
Ayla menemukan rahasia yang membuatnya harus memilih: tetap bertahan demi status, atau pergi demi harga diri.
Lala mengenal Libra sebagai gitaris band kampus sekaligus kakak tingkatnya yang tampan dan terkenal, serta memiliki banyak penggemar. Kemudian, teman-temannya bilang kalau Libra menyukai Lala dan sering memerhatikannya diam-diam. Berkenaan dengan hal itu, Lala pun merasa dirinya juga menyukai Libra. Didukung oleh teman-temannya untuk menyatakan perasaan, Lala akhirnya benar-benar mengajak Libra berpacaran.
***
Libra tak menyukai Lala. Kenal pun tidak. Namun ia kesal karena Lala terlalu mudah dibodohi, dan makin marah saat orang-orang yang membodohi Lala malah menyeret Libra ke dalam rencana mereka. Saat Lala dijebak untuk menyatakan cinta padanya di depan umum, Libra memilih menyelamatkannya dengan menerima gadis itu. Meski, lelaki itu menyesal setengah mati setelahnya. Selain Lala bukanlah tipenya, segala rencana berkencan yang Lala susun membuat Libra pusing tujuh keliling.
Baiklah, Libra akan bertahan sebulan. Dia akan mencari cara supaya Lala memutuskannya dan Libra bisa kembali ke kehidupannya yang tenang.