𓆟
Ana adalah seorang gadis berambut pendek yang sejak kecil harus terbiasa hidup dalam bayang-bayang perpisahan orang tuanya. Meski ia tumbuh, hatinya tetaplah anak kecil yang ingin dianggap, didengar, dan dipeluk hangat oleh keluarganya. Di balik senyum yang ia tunjukkan pada dunia, tersembunyi kerinduan besar: ia ingin kembali merasakan dirinya sebagai "anak ibu dan ayah", bukan sekadar seseorang yang ditinggalkan.
Memasuki masa putih biru, Ana bertemu dengan Raka seorang anak laki-laki yang penuh tawa dan sering membuat suasana jadi riuh. Di mata teman-temannya, Raka adalah sosok ceria yang selalu punya alasan untuk bercanda. Namun di balik tawanya yang nyaring, tersimpan luka masa lalu yang ia sembunyikan rapat-rapat. Luka yang tak pernah benar-benar disembuhkan, hanya ditutup dengan canda agar orang lain tidak melihat rapuhnya dirinya.
Pertemuan Ana dan Raka yang awalnya penuh kesalahpahaman dan pertengkaran kecil, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan unik. Mereka sama-sama membawa beban masa lalu-Ana dengan kerinduan pada keluarganya, dan Raka dengan luka yang tak banyak orang tahu.
Keduanya menemukan sesuatu yang sama: keinginan untuk diakui, untuk dianggap penting, dan untuk tidak merasa sendirian lagi. Dari situlah, perjalanan mereka dimulai.