Orang bilang, beda tiga tahun itu nggak ada artinya.
Tapi buat Est Supha, tiga tahun itu jarak yang cukup jauh... apalagi kalau jaraknya diisi sama bocah SMA tengil yang nggak tahu malu.
Namanya William. Kelas 12 IPS. Ketua band sekolah. Senyumnya terlalu percaya diri, suaranya terlalu gampang bikin ribut, dan menurut pengakuannya sendiri dia nggak punya hobi lain selain bikin Est marah.
"Kita cuma beda tiga tahun, Est. Gue udah cukup gede buat bikin lo jatuh cinta," ucapnya suatu sore, setelah manggung di acara kampus Est.
Sialnya, Est ingat betul detik itu. Bukan karena kata-katanya manis, tapi karena detik itu juga dia sadar: bocah ini berbahaya.
Dan yang lebih berbahaya lagi, dia nggak yakin bisa terus menghindar.
Meninggal dunia hanya karena terpeleset di kamar mandi? Dengan kondisi tubuh yang sebenarnya tidak terdapat luka sama sekali? Yang benar saja?!
Namun, itulah faktanya. Seorang gadis di paksa menerima takdirnya harus mengalami kejadian transmigrasi setelah mengumpati sebuah novel yang tengah booming. Novel yang menurutnya sangat gila!
Niat hati ingin mendinginkan kepalanya dengan mandi. Ia justru malah terpeleset dan pantatnya mencium lantai dengan kondisi terduduk.
Siapa sangka, ketika dia membuka mata. Ia di kejutkan dengan terkurung di dalam sebuah kamar yang sangat gelap? Seorang diri, dan hanya ditemani oleh ingatan yang berlangsung sangat singkat dan blur?!
"Gue benci lu!" pekik Sheane dengan suara lantang. Bukan merasa tersinggung, pemuda itu justru malah tersenyum lebar. "Iya, aku juga sangat amat mencintaimu sekali, Love."
Kalau sudah begini, bagaimana cara dia lepas dari obsesi gila sang Protagonis ini?!