Zergan Pradipta Cakrawala, ketua OSIS idola sekolah, selalu menjadi sorotan utama. Dengan segudang prestasi gemilang dan penampilan bak model, ia digelari "manusia sempurna" oleh semua orang. Namun, di balik topeng kesempurnaan itu, Zergan menyimpan rahasia kelam.
Sebagai putra dari CEO dan aktris papan atas, hidup Zergan adalah panggung tanpa henti. Ia dipaksa untuk selalu menjadi yang terbaik-nilai sempurna, kemenangan di setiap perlombaan, dan citra tanpa cela. Kegagalan bukanlah pilihan; hukuman berat menanti jika ia tak memenuhi ekspektasi orang tuanya yang melambung tinggi. Terjebak dalam sangkar emas, Zergan merasa seperti boneka yang tak punya kendali atas hidupnya sendiri, namun rasa takut kehilangan kasih sayang orang tuanya membuatnya tak berani melawan.
Puncaknya tiba ketika Zergan dipaksa mengikuti perlombaan yang sama sekali tak diminatinya. Kehilangan motivasi, namun terikat oleh keharusan menang, ia merasa berjalan di ujung tebing, tak tahu apa yang menanti jika ia sampai terjatuh.
Akankah Zergan menemukan keberanian untuk merobohkan tembok tekanan yang mengurungnya? Atau ia akan selamanya menjadi "manusia sempurna" tanpa cacat di mata publik, namun kehilangan dirinya sendiri dalam prosesnya?
Transmigrasi : a figure who wants to change the story.
34 parts Ongoing
34 parts
Ongoing
Keiya tidak pernah menyangka hidupnya bisa berubah hanya karena membaca sebuah novel lusuh berjudul The Untouchable. Ia kesal bukan main pada sosok figuran bernama Jevanya pacar Kevin yang menyia-nyiakan lelaki itu, hingga membuat Kevin berakhir tragis mengejar Hazel, sang tokoh utama.
Namun, setelah sebuah insiden aneh, Keiya terbangun di tubuh Jevanya. Bukan lagi sebagai pembaca, tapi bagian dari cerita.
Sekarang, ia harus hidup sebagai tokoh figuran yang hanya muncul beberapa kali. Apalagi, di depan matanya berdiri Kevin tokoh antagonis favoritnya, yang di novel hanya berakhir dengan luka.
Keiya tahu jalan cerita asli. Tapi... apakah ia bisa mengubah takdir Jevanya sekaligus menyelamatkan Kevin dari akhir yang menyakitkan? Atau justru kehadirannya akan membuat segalanya semakin rumit?
Satu hal yang pasti Keiya sadari, bahwa
Hidup di dunia novel jauh lebih sulit daripada sekadar membaca.