25 parts Ongoing "Lepasin aku, Gib!" suara Ziyu bergetar.
"Lo pikir gue ga liat lo pelukan sama Galang?" Gibran mendekat, sorot matanya tajam.
"Aku bisa jelasin, Gib," Ziyu mencoba bertahan.
"Jangan banyak alasan," Gibran menekan rahangnya.
"Tapi, Gib-"
"Ga ada tapi. Malem ini lo bakal inget siapa gue," ucapnya dengan senyum miring yang bikin Ziyu bergidik.
"Kamu... mau ngapain, Gib?" tanya Ziyu waspada.
"Gue bakal bikin lo nyesel udah bikin gue marah," bisik Gibran penuh ancaman.
Ziyu berusaha mundur, tapi Gibran menahan pergelangan tangannya lebih kuat.
"Gib, kamu nyakitin aku..." suaranya bergetar.
"Nyakitin?" Gibran tersenyum miring. "Lo nggak tau sakitnya gue ngeliat lo di pelukan cowok lain."
"Gib, aku beneran bisa jelasin!" Ziyu mencoba meyakinkan.
Tapi Gibran mendekat, suaranya turun jadi bisikan dingin. "Gue nggak butuh penjelasan. Gue cuma butuh lo tau satu hal: lo milik gue. Dan gue bakal pastiin lo inget itu setiap detik."
Tatapan Gibran membuat Ziyu gemetar. Ada rasa takut... tapi juga debar yang nggak bisa ia pahami.