Story cover for ¼  Mie dan Sepenuh Rasa by efajari
¼ Mie dan Sepenuh Rasa
  • Reads 122
  • Votes 37
  • Parts 9
  • Reads 122
  • Votes 37
  • Parts 9
Ongoing, First published Aug 12
Katanya cuma disuruh belanja seperempat mie. Tapi kenapa pulangnya malah jatuh hati?

Ara Fayesha Lumeira, anak SMK biasa
yang tiap pagi bantuin orang tuanya ke pasar.

Tapi siapa sangka
dari balik timbangan mie dan pangsit mentah,
hatinya jatuh di Lapak 06.

Cowok itu nggak pernah ngajak ngobrol.
Nggak pernah nyapa. Nggak pernah chat.
Bahkan nge-follow aja enggak.

Ara?
Cuma bisa tap love di storynya,
sambil bisik ke semesta,
"tolong, kasih kode dikit kek."

Tiga tahun berlalu.
Nama cowok itu akhirnya ketahuan:
Khairul Azzan Mahardika.

Tapi statusnya?
Masih sama: bukan siapa-siapa.

🍜 ¼ Mie, dan Sepenuh Rasa
cerita tentang jatuh cinta dari balik plastik belanja,
dan perasaan yang bertahan di Notes HP semata.
All Rights Reserved
Sign up to add ¼ Mie dan Sepenuh Rasa to your library and receive updates
or
#481teorikatapublishing
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
32 HAL TENTANG KAMU cover
ST [2] - Unsaid cover
Kosan Bebas  cover
MERANGKUL LARA (COMPLETE) cover
I'M NOT A MONSTER [END] cover
Renjana Semesta [✔️] cover
Lucky (by Renita Nozaria) cover
Living Together  cover
Untitled cover
Dunia Narasi cover

32 HAL TENTANG KAMU

32 parts Complete

Sekolah itu mudah. Yang susah itu peraturannya. Dan bangun paginya. Itulah prinsip hidup Farel, cowok yang punya dua tugas utama di sekolah: memastikan peringkat bawah selalu ada yang mengisi dan membuat guru BP tetap punya pekerjaan. Hidupnya yang santai mendadak rumit saat teman-temannya memberinya "Misi 32": menulis 32 alasan kenapa ia suka pada Kayla, cewek paling galak dan perfeksionis di sekolah, dari planet "Nilai 99 Kenapa Nggak 100?". Namun, untuk menemukan bahan kebohongan, Farel terpaksa menjadi pengamat. Ia mulai melihat sisi lain Kayla yang tak pernah diketahui siapa pun: kelembutannya pada kucing liar, kepeduliannya pada tanaman yang hampir mati, dan perjuangan hidupnya di bawah lampu pasar malam. Perlahan, kata-kata bohong yang ia tulis setiap hari mulai terasa seperti kebenaran. Ketika kebohongan terbesar Farel akhirnya terbongkar dan menghancurkan segalanya, ia dihadapkan pada satu pertanyaan: bisakah ketulusannya yang kemudian yang lahir dari taruhan iseng, dipercaya?