Story cover for The Dissociative: In The Silence, Another Me by fNoirBlanch34zX1m_
The Dissociative: In The Silence, Another Me
  • WpView
    Reads 114
  • WpVote
    Votes 16
  • WpPart
    Parts 6
  • WpView
    Reads 114
  • WpVote
    Votes 16
  • WpPart
    Parts 6
Ongoing, First published Aug 15
1 new part
Muhammad Riko Arsyad Pratama, seorang guru Fisika berusia 24 tahun yang terlihat biasa. Tapi dibalik ketenangan dan kecerdasannya, Riko menyimpan luka masa kecil yang dalam kenangan kelam dan sosok-sosok dalam dirinya yang tak bisa bisa dijelaskan.

Bersama dua sahabatnya, Adrian dan Amara, Riko mulai menggali sisi gelap pikirannya yang tersembunyi dan identitasnya

Saat masa lalu mulai menghantui dan potongan ingatan yang hilang muncul sedikit demi sedikit, Riko harus menghadapi kenyataan pahit yang selama ini ia tidak ketahui.


Content Warning:
Cerita ini mengandung tema trauma psikologis, depresi, gangguan jiwa, dan masalah keluarga, bagi sebagian pembaca. Disarankan untuk pembaca usia 16 tahun ke atas. Mohon baca dengan bijak dan jaga kesehatan mental kamu juga ya!

-Noir Blanche
All Rights Reserved
Sign up to add The Dissociative: In The Silence, Another Me to your library and receive updates
or
#516fiksi
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dahlia cover
breakup for you, not yet for me cover
Hati Ini Juga Milikmu cover
The Priceless Pawn cover
Young Forever [End] cover
PRINCE cover
Langit dan Mentarinya cover
Aku Banyak Lukanya cover
Biwara cover
QUOTES SINDIRAN cover

Dahlia

22 parts Ongoing

"Permisi, Mba, tahu jalan ke kafenya, enggak?" Laki-laki itu bertanya kepada Danah. Ia menyeringai. Jalan ke kafe katanya? Danah mengangkat satu alisnya. "Lah, ke situ, kan, Mas?" Danah bertanya balik dan menunjuk kafe yang tidak lebih dari empat meter di hadapan mereka. Laki-laki di hadapan Danah mengangguk. "Bener, tuh, Mba," katanya sembari maju selangkah lebih dekat dengan Danah. Gadis itu reflek mundur selangkah. "Kalo jalan ke hati Mba, tahu, enggak?" Kali ini, laki-laki itu tersenyum lebih lebar. Hah? Danah sontak langsung merasa jijik dengan laki-laki di hadapannya ini. Danah mulai menggerakan bola matanya dari atas sampai ke bawah untuk melihat penampilan laki-laki di hadapannya ini. Rambut hitam pendek, sepasang mata hitam yang tajam, hidung mancung, kulit kuning langsat, anting hitam yang tertaut di kedua telinganya, kaus hitam, kalung besi, celana jeans, dan sepatu tali dengan merek yang bisa dibilang cukup mahal. Idih, amit-amit. Kalimat itu hampir terucap dari bibir Danah.