ARUNIKA

Setiap cahaya pagi adalah pengingat.
Bagi Neji Hyuuga, sinar mentari bukanlah harapan, melainkan belenggu. Ia hidup dalam bayang-bayang takdir keluarga, dalam luka yang diwariskan ayahnya, dalam kebisuan yang ia pilih demi bertahan.

Namun, hidupnya perlahan berubah sejak ada seseorang yang menolak menyerah untuk menembus dinding itu.
Tenten, gadis biasa yang membawa riuh, tawa, dan keyakinan-bahwa takdir bisa diubah, bahwa rantai bisa dipatahkan.

Seiring waktu, mereka belajar saling menemukan arti keberadaan satu sama lain.
Tapi cahaya tidak datang tanpa bayangan.
Di balik perjalanan itu, hadir salah paham, kehilangan, hingga dilema yang memaksa mereka menimbang cinta, keluarga, dan pengorbanan.

Seperti Arunika, cahaya pertama setelah kelam-
kisah mereka adalah perjalanan dari luka menuju harapan.