Boss hanya ingin meneliti batu berukir di kaki Gunung Walana.Di balik heningnya Gunung Walana, tersembunyi sebuah rahasia tua yang tak tercatat dalam buku sejarah.
Boss Chaikamon, mahasiswa arkeologi tingkat akhir, datang hanya dengan rasa penasaran-namun menemukan sesuatu yang jauh lebih berbahaya: kerajaan kuno Proto Vasileio, cinta yang tak seharusnya ada, dan pintu menuju dunia lain yang seharusnya tetap terkunci.
Namun siapa sangka ia justru menemukan Noeul-pemuda misterius dari kerajaan yang telah lama hilang.
Cinta tumbuh di antara mereka, meski keduanya sadar: mereka berasal dari dunia yang berbeda.
Di tengah perebutan tahta kuno, ambisi seorang profesor serakah, dan pertempuran antara manusia dengan makhluk gaib, Boss dan Noeul berjuang bukan hanya untuk bertahan hidup... tapi juga untuk cinta yang mungkin tidak akan pernah bisa bersatu.
Ketika takdir mempertemukannya dengan Noeul, pewaris kerajaan yang hilang, Boss harus memilih...
Menjadi saksi sejarah, atau menjadi bagian dari tragedi yang sama sekali tak tercatat.
WARNING❗❗
Arrinda cuman ingetin cerita ini tidak akan cocok bagi kalian yang memiliki darah tinggi. Dari judul aku udah cantumin dan garis besarnya pasti kalian udah tau. Selera kalian mungkin tidak sama dengan Arrinda. Sekali lagi WARNING!!
⚫⚫⚫
Zaluna Karina.
Dia tidak menyangka akan ada masanya dia kehilangan segalanya hanya karena obsesi gila satu orang.
Zaluna kehilangan keluarganya, pun Zaluna juga harus kehilangan nyawanya secara tragis.
Kalik Gara Rasyaka.
Dia adalah sumber kehancuran keluarganya. Pria yang memiliki obsesi gila pada sang adik-Zara Karuna. Menyingkirkan siapapun yang mencoba menghalanginya untuk bersama dengan Zara.
Lalu, keajaiban itu datang.
Zaluna kembali ke masa sebelum kehancuran itu dimulai. Kali ini Zaluna akan melindungi keluarganya dari bocah sedeng seperi Gara.
⚫⚫⚫
"Jadi, Bu guru mau saya tidak melanjuti perjodohan itu?"
Zaluna mengangguk sebagai jawaban, netranya terus memindai wajah Gara yang sekarang ini tersenyum jenaka. "Ya, kalian masih bau kencur."
"Bisa, tapi ada syaratnya,"
Alis Zaluna bertaut, bingung sekaligus was-was karena bocah itu gilanya sudah melebihi kapasitas penghuni RSJ.
"Cium saya, kalo saya suka ciuman Ibu, maka saya akan pikir-pikir lagi."
"Bocah edan!"