Di tengah kejayaan Kekaisaran Klux-sebuah negeri yang menjadi pusat perdagangan lintas benua-barang-barang berharga kerap hilang di jalan, dirampas oleh bandit atau lenyap di tengah kabut politik. Para pedagang keliling tetap berlayar, menembus gurun dan hutan demi mengantarkan titipan, namun keamanan selalu menjadi taruhan.
Arthur de Andalus, putra tunggal Archduke Nosy de Andalus, tumbuh di jantung kekaisaran dengan pandangan yang tak biasa bagi seorang bangsawan. Di usia sepuluh tahun, dari jendela mansion megahnya, ia menyaksikan arus pedagang yang keluar-masuk ibu kota Matrix. Saat itulah, gagasan besar lahir-mendirikan jasa pengiriman yang aman, cepat, dan dapat diakses oleh semua lapisan, dari rakyat jelata hingga para lord dan duke.
Namun, di balik tekadnya, jalan yang harus ditempuh penuh rintangan. Intrik bangsawan yang takut kehilangan kendali, perampok bayangan yang bekerja untuk kekuatan gelap, hingga tantangan dari Kaisar Centio sendiri, yang tengah mencari cara untuk mengamankan jalur distribusi kekaisaran. Demi mewujudkan impian ini, Arthur harus memulai perjalanan melintasi wilayah kekaisaran-menyusuri pelabuhan rahasia, mendaki pegunungan es, hingga menembus istana kaisar.
Bukan hanya soal membangun jalur perdagangan, tetapi mempertaruhkan kehormatan keluarga, menguji keberanian seorang pewaris, dan menulis bab baru dalam sejarah Klux-bab yang mungkin akan menjadikan Arthur bukan sekadar bangsawan, tetapi legenda.
Halilintar memimpikan seorang wanita dengan paras yang begitu cantik dan menawan. Namun, ia berpikir bahwa semua itu hanyalah mimpi yang tak akan pernah menjadi kenyataan. Hingga suatu hari...
'𝘋𝘪𝘢.. 𝘥𝘪𝘢 𝘢𝘥 𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘸𝘢𝘯𝘪𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘪𝘮𝘱𝘪𝘬𝘢𝘯? 𝘕𝘢𝘮𝘶𝘯 𝘥𝘪𝘢 𝘴𝘦𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘬𝘪..'
'𝘈𝘯𝘫𝘪𝘳, 𝘯𝘪 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘯𝘢𝘱𝘦 𝘭𝘪𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘨𝘶𝘦 𝘴𝘦𝘨𝘪𝘵𝘶𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘪𝘩? 𝘑𝘢𝘥𝘪 𝘳𝘪𝘴𝘪𝘩 𝘨𝘶𝘦'
•Bahasa terkadang hanya berputar-putar di situ saja.
•Mungkin nantinya akan dimunculkan beberapa karakter lain juga, mengikuti bagaimana alur berkembang.
•Sedikit mature (18+)