Story cover for LUKA ANAK TUNGGAL DAN TRAUMANYA. by yayyyaaa4
LUKA ANAK TUNGGAL DAN TRAUMANYA.
  • WpView
    Reads 184
  • WpVote
    Votes 72
  • WpPart
    Parts 25
  • WpView
    Reads 184
  • WpVote
    Votes 72
  • WpPart
    Parts 25
Complete, First published Aug 17
Whatpad : yayyyaaa4 
Tiktok : @yayaararww
Instagram : @quoteyaya._ atau @yyaa._411

-

Tokoh:

Laras Atmami, adalah gadis yang menyimpan luka keluarga sendiri yang tidak bisa ia ceritakan pada siapapun tapi, takdir mempertemukan dia dengan seorang Kael Thane lelaki yang selalu ada untuk laras.

Kael Thane adalah seorang yang di takdirkan dunia untuk membangun diri Laras kembali menjadi hidup walaupun mereka tidak pernah mengenal sebelumnya.

Nala Prameswari adalah teman sekolah Laras yang baik dan enerjik .

Ayunda Sari Dewi adalah ibu Laras yang kasar Tak pernah memeluk Laras sejak kecil, selalu menuntut nilai sempurna untuk laras dan selalu menyalahkan laras.

Pranata Wicaksana adalah ayah Laras kasar suka membuat luka batin dan mental Laras menjadi makin pecah.

-

Untuk mereka yang belajar tertawa di depan kaca,
dan menangis diam-diam di bawah bantal.

Untuk anak-anak yang tumbuh sendirian,
meski rumah mereka tak pernah benar-benar kosong.

Cerita ini untukmu.
Agar kau tahu bahwa luka tidak harus disembunyikan selamanya.
Dan kesepian bukan kutukan - hanya isyarat bahwa hatimu masih hidup.

Mau kelanjutannya? simak cerita ini sampai tuntas !

start : 18 agustus 2025
end  : -
All Rights Reserved
Sign up to add LUKA ANAK TUNGGAL DAN TRAUMANYA. to your library and receive updates
or
#191laras
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Adam dan Salwa ✔ cover
Enter The Books (END) cover
Polos? Lah Pemain Nih Boss! cover
Transmigrasi Bumil ( Tamat )  cover
Prince of Sergeyevich cover
Asrama Ini Penuh Luka, Tapi Juga Penuh Cinta cover
Janji Sakral Gus Rony cover
Wangsit cover
what do you love me ? cover
Transmigrasi : a figure who wants to change the story. cover

Adam dan Salwa ✔

40 parts Complete

21.21 Incoming Call Adam si Mulut Cabe "Woy!" "Apaan sih baru diangkat udah main woy aja!" "Ke mana aja sih lo, lama amat ngangkat telepon gue." "Idih, lo pikir kerjaan gue ngangkatin telepon doang?" "Terus, emangnya lo ngerjain apa lagi? Kan, apa pun yang lo lakuin kebanyakan nggak penting, Wa." "Dasar mulut cabe!" -Call Ended- "Tapi kenapa gue suka sama lo, sih, Dam?"