15 parts Complete "Kalau akhirnya sudah ditetapkan, apa gunanya ada pilihan?"
Hidup dan Pilihan itu berdampingan, namun bukan berarti untuk hidup dan dilahirkan itu pilihan.
Tidak ada yang meminta untuk dilahirkan dengan penyakit, tidak ada yang meminta dilahirkan di keluarga seperti ini, tidak ada yang meminta untuk dilahirkan sebagai anak tengah.
Tidak ada, tidak bisa, dan tidak mungkin ada pilihan.
Untuk dilahirkan memang bukan pilihan, namun bagaimana dan ke mana jalannya hidup merupakan pilihan.
Iya, seharusnya begitu.
Namun tidak semua orang memiliki kebebasan untuk memilih.
Ini tentang Fabian Alfareza, remaja dengan lesung pipi di kanan yang selalu membawa kamera bersamanya.
Bukan tentang si polos yang tidak tau gelapnya dunia, bukan juga tentang si pendosa yang terlalu jauh dari cahaya. Fabian hanyalah entitas abu yang terbelenggu oleh keadaan.
Bukan si pendiam yang duduk di pojok ruangan, bukan juga si berisik yang memenuhi ruangan dengan suaranya. Namun cukup bagi seisi sekolah untuk mengenal tawa sarkas dan suara teduh yang kadang mengisi event sekolah sebagai pembawa acara.
"Kalau bisa milih, boleh di undur sampai lulus SMA ga ya?"
-
Cerita ini merupakan bentuk dari tugas Koding dan Kecerdasan Artifisial, tepatnya materi Konten Digital. Juga bentuk dari produk yang dibuat oleh amatir, alur yang ngalor-ngidul dan detail yang tidak perlu. Dibuat dalam waktu yang singkat dan dengan imajinasi terbatas. Mohon jangan menaruh ekspektasi tinggi dan tolong tinggalkan kritik serta saran dalam bahasa yang sopan.