Story cover for Baiksa Askara "Sekali saja, bernapas tanpa rasa sesak," by Razzaaa_
Baiksa Askara "Sekali saja, bernapas tanpa rasa sesak,"
  • WpView
    Reads 206
  • WpVote
    Votes 56
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 206
  • WpVote
    Votes 56
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Aug 19
Dadanya selalu terasa sesak, seakan udara menolak untuk tinggal terlalu lama di dalam paru-parunya. Kata-kata yang dilontarkan orang tuanya tak pernah benar-benar hilang; mereka menancap seperti duri yang menolak dicabut. Ia sering kali merasa gagal, merasa tak pernah cukup-seolah langkahnya hanyalah jejak kabur yang mudah dihapus siapa saja.

Namun, anehnya, di antara semua rasa sakit itu, ia masih bisa tersenyum. Senyum yang bukan tanda bahagia, melainkan topeng agar dunia tak melihat betapa hancurnya ia di dalam. Setiap malam, ia menatap langit-langit kamarnya yang gelap, bertanya pada dirinya sendiri apakah suatu hari ia bisa benar-benar pulih, atau setidaknya tidak lagi merasa hancur.

Ia tahu perjalanannya panjang. Ia tahu luka itu tidak bisa sembuh sekejap. Tapi ia tetap berjalan, walau tertatih, walau sendirian. Dan di tengah perih itu, ia masih berpegang pada satu hal sederhana-keberaniannya untuk bertahan hidup, meski sekadar untuk hari esok.

Namanya, Baiksa Askara.
All Rights Reserved
Sign up to add Baiksa Askara "Sekali saja, bernapas tanpa rasa sesak," to your library and receive updates
or
#105sial
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MANTANKU POSESIF  cover
Transmigrasi Bumil ( Tamat )  cover
Enter The Books (END) cover
Disakiti keluarga, diratukan suami CEO  cover
Kota bandung dan rasa cover
Dunia Atalana cover
KANARA (REVISI) cover
Leukimia | Xiaojun Yeri ( ✔ )  cover
[1] Ayah: Struggling ㅡ hwang minhyun [✅] cover
Antagonis Figuran cover

MANTANKU POSESIF

12 parts Ongoing

⚠️ FOLLOW DULU SEBELUM BACA ⚠️ DILARANG MENGCOPY! / PLAGIAT! (Allah Maha melihat) Qiunzly Samantha memilih pindah rumah dan sekolah demi satu hal, melupakan sang mantan yang terlalu melekat dalam ingatannya. Luka lama belum sembuh, kenangan masih membekas. Ia pikir hidupnya akan tenang. Tapi... takdir berkata lain. Qiunzly tak menyangka akan bertemu orang yang paling ingin ia hindari-Galendra Ardhana. Cowok cuek, dingin, tapi satu-satunya yang pernah membuat jantung Qiunzly berdetak tak karuan... dan juga yang pernah membuatnya terluka paling dalam. Apakah takdir mempertemukan mereka berdua, untuk menyatukan kembali? atau hanya untuk menguji luka yang belum sembuh? "Dunia ini begitu luas... tapi kenapa harus bertemu dia lagi sih?! Menyebalkan!" -Qiunzly Samantha-