Note: Bukan Terjemahan
Di hamparan luas Nusantara Spirit Realm, tidak ada nama yang lebih ditakuti selain Bayangan Merah-organisasi pembunuh dari benua tengah yang menjual nyawa dengan harga. Mereka hidup tanpa belas kasih, tanpa ikatan, hanya tunduk pada perintah dan haus darah.
Setiap anggotanya bukanlah manusia merdeka, melainkan makhluk yang dilahirkan kembali dari kehampaan. Sejak kecil mereka direnggut dari dunia, tubuhnya ditandai dengan Blood Shadow Seal-sebuah segel kutukan yang memungkinkan organisasi melacak, mengendalikan, bahkan menghabisi mereka dari jarak jauh.
Di tengah kegelapan yang menelan jiwa itu, sesekali muncul percikan bintang. Salah satunya adalah seorang pemuda berusia dua puluh tahun. Ia tidak memiliki nama, hanya sebuah kode: Bayangan 19.
Namun, takdir berbelok tajam ketika dalam sebuah misi pembunuhan di Pegunungan Kencana Biru, ia tanpa sengaja mendapatkan warisan misterius Eternal Lamina... dan tubuhnya terhempas ke tepian sungai, nyaris kehilangan nyawa.
Di sanalah ia bertemu Nayara Sasmita, seorang tabib cantik berhati lembut yang lebih mencintai kedamaian daripada kekuasaan.
Pertemuan itu bukan sekadar penyelamatan-melainkan awal dari perjalanan yang akan mengguncang takdir, cinta, dan seluruh Nusantara Spirit Realm.
ini cerita pertma author, jadi tolong dimaklumi kalau alurnya nggak jelas. ini hanya cerita fiktif jangan dibawa di RL. kalau ada kesamaan nama karakter dan organisasi author minta maaf.
dah baca aja, bingung mau deskripsi kek mana