Hong Haein, pewaris Queens Group yang dingin dan ambisius, terperangkap dalam sangkar emas bernama takdir. Hidupnya diatur hingga ke detail terkecil, termasuk pertunangan tanpa cinta dengan seorang pria dari keluarga terpandang. Ia jenuh, haus akan kebebasan, dan mencari pelarian dari monotonnya hidup.
Di sisi lain, Baek Hyunwoo adalah karyawan ceria Queens Group yang diam-diam mengagumi sosok Haein. Ia hangat, tulus, dan memiliki dunia yang jauh berbeda. Takdir mempertemukan mereka, dan sebuah kesepakatan terlarang pun dimulai, hubungan Friends with Benefits (FWB).
Bagi Haein, Hyunwoo adalah oasis di tengah gurun, tempat ia bisa menjadi dirinya sendiri tanpa beban nama keluarga. Namun, bagi Hyunwoo, hubungan ini adalah siksaan manis. Ia jatuh cinta, tapi harus menerima kenyataan bahwa ia hanyalah pelarian, bukan tujuan. Saat garis antara cinta dan nafsu mulai kabur, Haein bergelut dengan perasaannya yang rumit. Apakah ia hanya menggunakan Hyunwoo sebagai alat, ataukah ada perasaan lain yang tumbuh di hatinya?
Ketika rahasia mereka terancam terbongkar, dunia mereka yang berbeda pun bertabrakan. Bisakah cinta terlarang mereka bertahan dari badai tentangan keluarga, ataukah mereka akan hancur dalam permainan yang mereka mulai sendiri?
18+
Sejak kecil, Claire Luna Azelea hanya mengenal penderitaan. Disiksa keluarganya, dipaksa menjadi pembantu, hingga ia tak pernah merasakan manisnya kebebasan. Malam tragis ketika ia dikejar orang jahat, sebuah truk melaju kencang dan mengakhiri hidupnya.
Bukannya meninggalkan dunia, Claire justru terbangun di tubuh Clara Nalea Kinanti, seorang pembantu yang ternyata telah dinikahkan dengan tuan mudanya, Arion. Awalnya Claire diliputi rasa takut-bagaimana mungkin ia tiba-tiba memiliki suami? Rasa takut itu mereda ketika ia mengetahui bahwa Arion, sang suami, dikenal sebagai seorang gay. Artinya, pernikahan ini hanyalah formalitas, bukan?
Sayangnya, ketenangan itu tidak bertahan lama. Semakin kenal ia dengan Arion, semakin besar rasa curiga yang tumbuh. Tatapan itu... sentuhan itu... sama sekali tidak seperti pria yang dikabarkan mencintai sesamanya. Arion terlalu wajar, terlalu maskulin, seolah menyembunyikan sesuatu yang lebih dalam dari sekadar label yang selama ini melekat padanya.