
Katie menaruh ketertarikan pada sosok Madava Birama. Pertama kali melihatnya, Katie menyadari jika dirinya mungkin saja terpikat pada pria itu. Kemudian muncul keinginan untuk memiliki lelaki itu sebagai pasangannya. Menggoda Madava menjadi sesuatu hal yang Katie gemari. Mengejar lelaki itu sepertinya bukanlah sesuatu hal yang buruk dan Katie begitu menikmatinya. Jalannya juga tak begitu terjal. Sejatinya begitu mulus jika bisa dibilang. Katie sendiri adalah model untuk produk perusahaan pria itu. Salah satu keuntungan yang membuatnya bisa menempel pada Madava, walau pria itu tampak sedikit susah untuk didekati. Di kemudian hari, ayahnya mengatakan jika ia sedang berencana untuk menjodohkan Katie. Katie merasa bahwa Dewi Fortuna sedang berpihak kepadanya ketika nama pria yang sebutkan sang papi untuk dijodohkan dengannya adalah Madava. Katie girang bukan main. Jalannya semakin lancar untuk memikat pria itu. Ia akan memastikan Madava terpikat olehnya. --- "Tidakkah ini berlebihan?" Menurut Madava, sesi pemotretan ini jauh dari ekspektasinya. Pose mereka kali ini begitu intim dan terasa begitu sensual. Itu tidak aman bagi Madava. Apakah pose-pose seperti ini diperlukan? Madava mempertanyakan kembali keputusannya yang menerima permintaan Katie untuk menjadi pengganti model pria yang tidak bisa hadir di pemotretan ini. "Tidak ada yang berlebihan untuk kita berdua, sayangku," ucap Katie tepat di depan bibir Madava. Perempuan itu mengangkat sedikit wajahnya. Meninggalkan kecupan di ujung hidung sang pria. ©reduyerm 2025All Rights Reserved