"Suatu hari kau akan menyaksikan bagaimana aku datang kembali ke sini, tidak untuk membahas amarah ku, tapi untuk berteriak di hadapan mu, bahwa aku menang. Menang mendapatkan, dan mewujudkan apa yang tidak bisa kau berikan, ayah ..."
Tumbuh dari pilu membiru, nestapa nan lara. Jiwa-jiwa yang bersikukuh memutus rantai racun yang membunuh perlahan. Membunuh karakter, mental dari manusia yang lahir tidak bersalah. Jeno dan Renjun berusaha mewujudkan apa yang tidak mereka dapatkan sedari kecil. Mimpi yang rasanya mustahil untuk mereka gapai, mengingat sebegitu kuatnya pengaruh kehidupan dan lingkungan pada perjalanan mereka.
"Aku ingin bersamamu bukan untuk saling menyembuhkan, sebab dari kita sama-sama memiliki luka yang besar. Aku ingin kita tumbuh bersama. Menghadapi semua ini akan lebih ringan jika aku bersama mu, dan sebaliknya kan? Karena kita tidak harus berbohong, tidak harus menjadi orang lain. Berpura-pura sempurna, dan bahagia. Kau bisa melihatku dengan semua luka ini, aku pun begitu."
Buku ini dibuat untuk project comeback sebelum melanjutkan work yang lainnya, mohon untuk dimaklum.
WARNING :
• BXB
• Pembaca di bawah umur harap melihat "Warning" pada setiap chapter.
• Family issue
• Mpreg
• Ada adegan kekerasan, mature content, apabila tidak berkenan mohon untuk tidak melanjutkan bacaan.
Raya dan Yesa, lahir di tahun yang sama dan besar di lingkup keluarga besar yang sama 2 sepupu yang yang selalu aja nyiptain keributan di rumah.
"rayaaa! mimi udah bilang pulang jam berapa? yesa juga sama aja"
"buna kan udah bilang ke adek jangan nakal terus, kuliah yang bener mau di omelin sama daddy sama abang lagi?"
Ini lah kisah raya dan yesa dua sepupu yang gak ada abis nya nyiptain gebrakan di keluarga.