Ana, pemilik toko roti dan penulis dengan nama pena "Wulan", selalu hidup di dunia manisnya tepung dan aroma roti hangat. Tapi gosip tetangga selalu membayangi hari-harinya... sampai Haruto, pria Jepang misterius sekaligus dosen tamu adiknya, muncul di tokonya.
Senyumnya tenang, ucapannya tepat sasaran, dan kehadirannya membuat dunia Ana terasa berbeda. Senja demi senja, antara aroma roti, rahasia keluarga, dan tawa adiknya, Dita, hati mereka perlahan terikat.
Bisakah dua hati yang sama-sama mandiri ini bertahan dari gosip, rahasia, dan masa lalu yang diam-diam menunggu? Atau senja di toko roti itu hanya akan menjadi kenangan yang manis tapi pahit?
FOLLOW DULU SEBELUM BACA 🥰
Di bawah langit malam yang sepi, seorang balita kecil menatap bulan dengan mata basah. Wajah putihnya tertutupi debu jalanan, mata jernihnya menatap cahaya rembulan.
.
"Aila nda minta di lahilkan..." bisiknya lirih.
.
"Aila ingin punya olang tua... tenapa hanya Aila yang nda punya olang tua..."
______
Hanya suara hati yang terdengar, tenggelam di antara dinginnya malam dan bintang yang bertaburan.
.
Ketika sebuah bintang jatuh melintasi langit, Aila menutup mata kecilnya rapat-rapat.
.
Mungkinkah harapannya terkabul-mendapatkan sebuah pelukan hangat dan sepasang orang tua yang bisa menyebut namanya?
.
Atau justru takdir kembali menguji balita kecil itu dengan kesepian yang lebih dalam?