Story cover for Asmara Tanah Nusantara by snkhlsa
Asmara Tanah Nusantara
  • WpView
    Reads 56
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 2
  • WpView
    Reads 56
  • WpVote
    Votes 15
  • WpPart
    Parts 2
Ongoing, First published Aug 26
"Opo ndelok-ndelok? Tak colok tenan matamu kui," suara Utari terdengar sarkas, namun tetap menyiratkan keanggunan khas seorang putri Keraton. Alisnya mengerut, menatap jengah pemuda asing di hadapannya.

Johan terkekeh, membuat kedua matanya menyipit. "Siapa yang menatap anda? Jangan terlalu berbesar hati, gadis Jawa."

Sejenak hening, hanya terdengar sayup-sayup suara gamelan dari Pendopo Keraton. Harum semerbak bunga kenanga menyeruak terbawa desiran angin sore. Utari memalingkan wajah, enggan menunjukan jika hatinya sedikit terusik oleh tatapan pemuda itu.

♤●♤

Nalika panjenengan kersa, lan kepengin mangertosi crita menika, ayo sami maos bebarengan.
All Rights Reserved
Sign up to add Asmara Tanah Nusantara to your library and receive updates
or
#23vintage
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
The Antagonist's Fate cover
Inside the Story  (Sudah Terbit, Part masih lengkap)  cover
Because It's You cover
Heartbeat cover
Prince of Sergeyevich cover
Baby, Us & the Chaos cover
Antagonis Figuran cover
Janji Sakral Gus Rony cover
SENJANA [Re-Publish] REVISI !! cover
Transmigrasi : a figure who wants to change the story. cover

The Antagonist's Fate

37 parts Complete

Nana tidak pernah tahu siapa nama aslinya. Sejak bayi, ia dijual oleh orang tuanya kepada mafia. Ia tumbuh besar di dunia senjata, darah, dan kejahatan, namun anehnya, hatinya tidak pernah kering dari kasih sayang. Bagi dunia luar, orang-orang yang membesarkannya hanyalah penjahat kelas kakap. Tapi bagi dirinya, mereka adalah keluarga yang mengisi tangki cintanya. Ekstrovert, cerewet, dan penuh canda, Nana selalu mampu membuat rekan-rekannya tertawa, bahkan di tengah hujan peluru. Hobinya sederhana: membaca novel romansa. Ironisnya, ia selalu kesal setiap kali protagonis diberi akhir bahagia, sementara antagonis hanya ditulis sebagai pecundang yang layak menderita. Hingga di malam kematiannya, Nana terbangun... di dalam novel My Possessive Brother. Lebih tragis lagi, ia bukan tokoh utama, melainkan salah satu antagonis yang sudah pasti mati menyedihkan. Tapi kali ini Nana tidak akan patuh pada naskah yang ditulis penulis. Ia akan membuat jalannya sendiri. Dan jika dunia menolak? Biarlah ia hancurkan dunia itu. Karena antagonis pun berhak bahagia.