Setelah puluhan tahun hidup dalam bayang-bayang darah dan kejahatan, Raka Surya, seorang mafia berusia 53 tahun, memutuskan pensiun. Ia ingin berhenti dan melupakan semua masa lalunya- senjata, peluru, pengkhianatan, kekejaman, dan mayat-mayat yang ditinggalkannya.
Di masa tuanya, ia mencari sesuatu yang sederhana, sesuatu yang damai. Ia ingin memancing.
Bagi Raka, memancing bukan sekadar hobi baru. Itu adalah simbol hidup tenang yang tak pernah ia punya-menunggu, bersabar, dan menyatu dengan sunyi. Ia membayangkan duduk di tepi air, jauh dari hiruk pikuk kota, ditemani suara jangkrik, bukan tembakan.
Namun takdir tidak memberinya kesempatan. Pada hari pertamanya mencoba, ia terpeleset di dermaga dan tenggelam, tubuh tidak kembali ke permukaan, menghilang begitu saja. Jasadnya tidak pernah ditemukan.
Sejak itu, danau berubah. Bisikan-bisikan asing terdengar saat senja, sosok lelaki tua dengan joran kerap muncul di kabut, dan setiap orang yang mendekat... menghilang tanpa jejak.
Apakah roh Raka benar-benar kembali?
Apakah ia masih mencari kedamaian... atau mencari teman memancing untuk selamanya?
Atau mungkin danau itu sendiri telah menelan jiwanya, lalu menuntut korban baru?
Danau sunyi itu kini bukan sekadar air. Ia adalah penjara jiwa-jiwa hilang.
Jika suatu malam kau mendengar suara lirih berkata:
> "Temani aku memancing..."
Maukah kau menjawab panggilannya?
Reno, seorang mahasiswa biasa yang doyan ngopi sachet dan main game, tibatiba transmigrasi ke tubuh Alvaro D'Amore, anak bungsu keluarga mafia paling ditakuti di kota Verona. Masalahnya, Alvaro dikenal sebagai anak cupu, lemah, dan jadi bahan bully kakakkakaknya yang semua berwibawa dan mematikan.
Yang lebih parah, Reno cuma pengen hidup damai, makan pizza, dan tidur siang. Tapi sekarang, semua musuh mafia justru menganggapnya ancaman besar... hanya karena rumor konyol yang ia bikin sendiri!