Halilintar selalu suka ketenangan. Duduk di pojokan kelas dengan suasana sepi, tanpa ada suara cempreng yang bikin telinga panas-itu dunia ideal buat dia.
Tapi sejak ada seorang adik kelas baru, semua itu langsung hilang. Bocah itu rame, bawel, suka senyum sembarangan, cerewetnya nggak kira-kira, dan entah kenapa... selalu nyangkut di sekitar Halilintar. Buat Hali, ini jelas bencana.
Beda dengan Taufan. Menurutnya, Halilintar itu menarik banget buat dikejar. Pendiam, cool, galak, lebih tua-wah, paket komplit idaman! Nggak heran kalau tiap jam istirahat, Taufan rajin banget cari alasan buat lewat depan kelas Hali. Alasan klasiknya? "Sekalian jalan-jalan."
Sejak saat itu, hari-hari Halilintar berubah total. Bukan lagi tenang dan damai, tapi penuh gangguan dari suara cempreng si bocah manis yang seenaknya hadir kapan pun. Hali kesel setengah mati.
Buat Halilintar, jatuh cinta itu jauh dari pikirannya. Yang ada sekarang cuma satu, yaitu tentang gimana caranya biar bocah itu berhenti gangguin dia? Namun, Taufan terlalu ugal-ugalan mencintainya.
"kita ini apa?"
"temen"
"kalo jadi temen hidup gue mau dong?"
"sa ae kang cimol"
berawal dari temenan jadi pacaran
warning!
- bahasa ga baku
- mengandung unsur kerecehan yg hqq
start : 21 Desember 2017
finish : 5 February 2018
by.jnyngbae