Di balik cerahnya senja, tersimpan kisah dua jiwa yang tak mudah dipahami. Aqeela Safira Ezra Adiputra, gadis ceria yang dihujani kasih sayang dari keluarganya, menjalani hidup penuh warna meski bayang-bayang kehilangan ibunya selalu menyelimuti. Di sisi lain, Harry James Anderson, sosok presiden mahasiswa yang tegas dan penuh rahasia, menyimpan luka mendalam dari pertengkaran tak berkesudahan dengan ayahnya.
Ketika mereka bertemu, dunia mereka yang berbeda mulai berpadu, membawa harapan dan warna baru yang tak terduga. Namun, takdir tak pernah berjalan mulus. Di antara suka dan duka, mereka diuji oleh rintangan yang lebih berat dari yang pernah dibayangkan-sebuah rahasia tentang penyakit yang mengancam kehidupan Aqeela.
Sebuah pelukan di senja Pantai akan menjadi saksi bisu, apakah cinta mereka cukup kuat untuk melawan arus waktu, ataukah harus rela mengucapkan selamat tinggal?
"Aqeela, kau tahu... aku tak pernah percaya pada kebetulan. Pertemuan kita bukan sekadar takdir, tapi anugerah," bisik Harry lirih, menatap mata yang mulai berkaca-kaca.
"Aku hanya ingin kau tahu, meski waktuku mungkin tak lama, setiap detik bersamamu adalah abadi dalam hatiku," balas Aqeela dengan senyum yang melembutkan malam senja mereka.
Di antara ombak yang berbisik, pelukan itu mengikat janji tanpa kata, melewati batas waktu yang fana.
Fattah dan Aqeela jatuh cinta dengan cara yang rumit-Mereka pikir rahasia bisa melindungi segalanya.
Tapi rahasia juga bisa menjadi senjata.
Kehadiran orang baru perlahan membuka celah, mengguncang keyakinan,menguji kesetiaan dan meretakkan apa yang selama ini mereka perjuangkan.
Belum lagi, rahasia besar yang selama ini terkubur mulai bernapas.
Di persimpangan yang penuh luka, hanya ada dua jalan yang tak terelakkan:
haruskah mereka menyerah... atau sekali lagi memilih untuk bertahan?