Story cover for Secarik Puisi Untuk Ibu by Dyaaaaah15
Secarik Puisi Untuk Ibu
  • WpView
    Reads 26
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 26
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 3
Complete, First published Aug 29
"Secarik Puisi untuk Ibu"

adalah ungkapan tulus seorang anak tentang cinta, doa, dan kerelaan berkorban demi kebahagiaan ibu yang menjadi anugerah terindah dari Tuhan.
All Rights Reserved
Sign up to add Secarik Puisi Untuk Ibu to your library and receive updates
or
#900puitis
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Fight for My Life cover
Zona Bebas Yapping cover
enolA cover
My SIN (GXG iam Lesbian)  cover
30 Aksara Mahabbah cover
Adelaide (Completed) cover
kumpulan cerpen kookmin/Jikook (book 2) cover
အချစ်၏ဟန်ပန်-𝑻𝒉𝒆 𝑺𝒕𝒚𝒍𝒆 𝑶𝒇 𝑳𝒐𝒗𝒆(Complete) cover
About Adela cover
My Wish cover

Fight for My Life

13 parts Ongoing

Divya berarti kuat. Seperti namanya, Divya merupakan gadis yang kuat. Gadis cantik yang terlahir di keluarga harmonis dan terpandang. Ayahnya yang keturunan jerman merupakan CEO perusahaan besar Adler Company dan ibunya yang ibu rumah tangga namun telah menanamkan saham di banyak perusahaan. Kakak pertamanya yang laki-laki seorang dokter di rumah sakit milik keluarga besarnya. Dan kakak keduanya yang juga laki-laki ikut meneruskan perusahaan keluarga bersama ayahnya. Sejak kecil, semua kebutuhannya sudah terpenuhi dan ia juga bersekolah di sekolah internasional. Hidup Divya tampak sempurna jika dilihat dari keluarganya. Namun disetiap kelebihan pasti ada kekurangan. Divya didiagnosis multiple sclerosis sejak berumur 15 tahun, satu bulan sebelum ulang tahunnya ke enam belas tahun. Penyakit sklerosis ganda atau multiple sclerosis adalah gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang. Multiple sclerosis yang diderita Divya menyebabkan gangguan pada alat geraknya. Disaat dirinya kelelahan, satu atau kedua kakinya bsa kesemutan dan mati rasa, atau lumpuh sementara. Penyakitnya ini disebabkan oleh autoimun. Disaat penyakitnya kambuh, Divya akan merasakan pusing, lemas, gemetar dan kelemahan di kakinya. Walaupun begitu, Divya tidak pernah kekurangan kasih sayang dan selalu mendapatkan perhatian dari orang sekitarnya. Divya pun tidak pernah menyerah dengan penyakit yang dimilikinya itu.