Engfa Waraha Bruschweiler, anak kedua dari tiga bersaudara, seorang pebisnis ambisius, terjebak dalam krisis keuangan besar. Saat perusahaannya nyaris bangkrut, ia mengambil keputusan paling pahit: menceraikan istrinya, Charlotte Austin, wanita tercantik dan paling terpandang di negeri itu. Alasannya sederhana namun bodoh: ia tidak ingin Charlotte ikut terperangkap dalam kehidupan miskin bersamanya.
Charlotte menerima perceraian itu tanpa satu pertanyaan apapun, tetap dengan tatapan misterius yang tidak tersentuh, membuat Engfa semakin merasa bersalah namun juga bingung. Namun, yang tidak Engfa sadari, langkahnya justru membuka pintu bagi kekacauan. Setelah perceraian, Charlotte langsung menjadi pusat perhatian kota: para miliarder, bangsawan, hingga selebritas papan atas berbondong-bondong ingin meminangnya. Tiba-tiba, wanita yang dulunya hanya "istri seorang pengusaha" kini menjelma menjadi hadiah paling berharga dalam "kompetisi" para orang kaya. Masing-masing membawa cara absurd untuk merebut hatinya, ada yang mengirimkan buket bunga sebesar mobil, ada yang bernyanyi di bawah jendela, dan ditangkap satpam, hingga ada yang nekat membeli papan reklame besar dengan foto Charlotte.
Ironisnya, di tengah semua itu, Engfa justru mulai ikut mengantri sebagai salah satu "pelamar" Charlotte. Bedanya, ia tidak bisa sekadar menebar harta atau puisi gombal. Charlotte sudah mengenalnya luar dalam, termasuk kelemahannya. Justru di sanalah komedinya muncul: setiap kali Engfa mencoba melamar kembali, Charlotte dengan wajah datarnya bisa mematahkan usahanya hanya dengan satu kalimat dingin yang menusuk.
Semua orang menunggu siapa yang akan memenangkan hati Charlotte. Namun semakin lama, semakin jelas bahwa Charlotte mungkin hanya menunggu satu orang, dan satu-satunya orang itu malah sibuk bersaing dengan "ratusan" pelamar lain.
Engfa Waraha adalah CEO muda yang terkenal dingin, perfeksionis, dan menjaga jarak dari semua orang. Hidupnya teratur, tanpa ruang untuk kekacauan emosional - sampai kedatangan Charlotte Austin, desainer baru dari Australia yang hangat, ceria, dan penuh semangat.
Awalnya, hubungan mereka penuh kesalahpahaman. Engfa menganggap Charlotte ceroboh dan terlalu santai, sementara Charlotte melihat Engfa sebagai bos yang kaku dan tak ramah. Kejadian kecil seperti tumpahan kopi dan makan malam dengan teman lama memicu rasa cemburu yang tak diakui, membuat hubungan mereka semakin renggang.
Namun, takdir memaksa mereka bekerja bersama dalam proyek internasional di Milan. Terjebak di situasi tak terduga, mereka mulai melihat sisi lain satu sama lain - di balik sikap dingin Engfa ada hati yang rapuh, dan di balik senyum Charlotte ada keberanian untuk bertahan.
Seiring waktu, rasa yang mereka pendam tumbuh menjadi cinta yang perlahan mencairkan tembok di antara mereka. Tapi perjalanan ini tak mudah: godaan, kesalahpahaman baru, dan tuntutan pekerjaan menguji hubungan mereka.
Dari jarak dan dinginnya hati, menuju pelukan hangat di rumah bersama anak kecil mereka, Cinta yang Tak Direncanakan adalah kisah tentang bagaimana dua dunia yang bertolak belakang bisa saling melengkapi... jika keduanya berani bertahan.