Story cover for Ada Juna, Ada Juni by borukaro
Ada Juna, Ada Juni
  • WpView
    Reads 738
  • WpVote
    Votes 28
  • WpPart
    Parts 14
  • WpView
    Reads 738
  • WpVote
    Votes 28
  • WpPart
    Parts 14
Ongoing, First published Aug 31
Jungkir balik dunia Juna semenjak kedatangan Juni, Si gadis kampung yatim piatu.


"Aku mau terima tawaran Tante yang waktu itu, aku bersedia untuk nikah sama Bang Juna. Aku nggak mau Bang Juna sama perempuan lain," ucap Juni lancar jaya.

Prut

Air di mulut Juna meluncur begitu saja. Bagaimana tidak, pengakuan Juni sungguh membuatnya syok.


Stay tune ya 😌
All Rights Reserved
Sign up to add Ada Juna, Ada Juni to your library and receive updates
or
#27jodoh
Content Guidelines
You may also like
Istri Untuk Ndoro  by Rohanni9758
51 parts Ongoing
Siapapun yang menemukan cerita ini hanya karena penasaran dan menganggap cerita ini plagiat. Jangan baca cerita ini!!! Saya tidak butuh pembaca seperti kalian yang hanya penasaran dan ingin membandingkan cerita saya dengan cerita yang lain!! Tolong bedakan mana PLAGIAT dan mana yang MIRIP!!! ~~~~~ Jadwal update tetap, 2 hari sekali. Tapi di usahain update tiap hari. ~~~~~ Ayu Cahyaningtyas, 27 tahun, adalah sosok perempuan cerdas yang sukses membangun karier di kota besar setelah menempuh pendidikan hingga S3. Hidupnya nyaris sempurna-sampai suatu hari, sebuah telepon dari desa mengubah segalanya: ayahnya meninggal dunia dalam kecelakaan saat bekerja di ladang milik Ndoro Hardiman Suyatma, juragan paling terpandang di desa mereka. Ayu pulang dengan hati remuk dan masa depan yang terguncang. Ayahnya adalah satu-satunya keluarga yang ia miliki, sejak ibunya wafat tak lama setelah melahirkannya. Tapi ternyata, sebelum mengembuskan napas terakhir, sang ayah menitipkan satu permintaan pada Ndoro: "Tolong jaga Ayu, saya titip Ayu... Nggih Ndoro..." ********* Ndoro Hardiman Suyatma, laki-laki yang berusia nyaris 50 tahun yang dikenal dingin dan tertutup, menyanggupi janji itu dengan sepenuh hati. Ia tak pernah menyangka bahwa kehadiran Ayu di rumah besar warisan keluarga itu akan mengguncang kedamaiannya. Ayu bukan lagi gadis kecil yang dulu sering ia gendong saat ikut ayahnya ke ladang-ia telah tumbuh menjadi perempuan dewasa yang berpendirian, tangguh, dan... membuatnya merasakan kembali apa itu hidup. Desa kecil itu pun mulai berbisik. Ayu yang tinggal di rumah Ndoro. Ayu yang bimbang kembali ke kota atau menetap di desa. Dan Ndoro yang untuk pertama kalinya, tampak hidup-sejak ditinggal calon istrinya puluhan tahun silam. Di tengah konflik batin, perbedaan usia, status sosial, dan omongan warga, muncul satu pertanyaan yang tak bisa mereka hindari: Apakah menjaga bisa berubah menjadi mencintai? Dan... apakah Ayu akan menjadi istri untuk Ndoro?
You may also like
Slide 1 of 10
Satu Nama Di Tanah Merah cover
Be Your Girl cover
Cinta Tak Terganti cover
Kisah Yang Tak Usai  cover
Growing With Me cover
KIRANA DAN SATRIO  cover
You're My Soulmate  cover
Istri Untuk Ndoro  cover
LEBUR cover
ELLEN  cover

Satu Nama Di Tanah Merah

16 parts Ongoing

Bagi Amara, penelitian selalu tentang angka, tabel, dan teori. Sejak menyelesaikan S2 dan diterima sebagai dosen muda, hidupnya dipenuhi target publikasi dan seminar ilmiah. Ia percaya, dengan bekerja keras di dunia akademis, ia bisa memberi kontribusi nyata bagi lingkungan. Namun, semua keyakinannya mulai goyah ketika ia harus turun langsung ke sebuah desa terpencil di Kalimantan. Tugasnya sederhana, menyusun laporan penelitian tentang dampak perkebunan sawit. Tapi apa yang terlihat di lapangan jauh dari sekadar data. Ada wajah-wajah para pekerja yang bergantung pada kebun itu, anak-anak yang tumbuh di sekitarnya, dan... seorang lelaki yang tak seharusnya mengguncang hidupnya. Namanya Wira Pradana. Seorang pemilik kebun sawit yang lebih banyak menghabiskan waktunya di bawah terik matahari daripada di balik meja. Usianya lebih matang, tatapannya teduh, sikapnya tegas, dan tangannya penuh bekas kerja keras. Amara tahu, mereka berasal dari dua dunia yang berbeda yaitu dunia logika dan dunia tanah merah. Semestinya mereka berseberangan: Amara menuliskan kebenaran, sementara Wira mempertahankan penghidupan. Tapi hati tidak pernah tunduk pada teori. Dan untuk pertama kalinya dalam hidup, Amara bertanya pada dirinya sendiri- apakah benar cinta hanya gangguan yang bisa diabaikan, atau justru satu-satunya hal yang membuat semua kerja kerasnya berarti?