The Flowers behind the Maidens

Di alam keabadian bernama Arshael, Tuhan menciptakan dua bidadari kembar dari kelopak bunga: Sakura Mizuki, lahir dari bunga sakura yang suci, dan Kuro Himeri, lahir dari mawar hitam yang melambangkan kerinduan dan kegelapan. Mereka ditakdirkan untuk mencintai manusia, namun dengan jalan berbeda: Sakura hanya bisa bersatu dengan jiwa murni penuh kasih, sementara Kuro diperuntukkan bagi manusia yang berdosa namun masih merindukan cahaya.

Takdir membawa Sakura turun ke dunia manusia, tepatnya ke Sidoarjo, di mana ia bertemu dengan Aditya Candra Glori Semesta, seorang pemuda pemulung yang hidup sederhana tetapi menyimpan ketulusan hati. Bagi Sakura, Adit adalah jiwa yang sejak lama ia lihat dari surga. Namun cinta mereka tidaklah mudah: Sakura harus menyembunyikan jati dirinya sebagai bidadari sekaligus membimbing Adit agar tidak kehilangan harapan.

Sementara itu, iri dan rasa tidak adil mendorong Kuro jatuh dari surga. Tuhan menugaskannya untuk melindungi Sakura dan-lebih sulit lagi-belajar mencintai manusia yang sama, Adit. Terjebak antara amarah, penyesalan, dan cinta yang samar, Kuro memilih menjauh untuk memahami arti menjadi manusia: ia mencoba hidup sebagai pemulung, bekerja keras, dan menemukan harga dirinya lewat perjuangan di dunia fana.

Di bumi, takdir tiga jiwa ini perlahan terjalin: cinta murni, iri yang ingin ditebus, dan hati manusia yang harus memilih. The Flowers behind the Maidens adalah kisah tentang cinta, pengorbanan, dan pencarian jati diri-antara dua bidadari kembar yang terikat oleh takdir, dan seorang pemuda sederhana yang menjadi pusat dunia mereka.