
Ombak sore itu merenggut lebih dari sekadar nyawa seorang ibu-ia merampas separuh jiwa seorang anak. Lembayung menyaksikan ibunya tenggelam saat mencoba menyelamatkan adiknya. Sejak hari itu, laut bukan lagi tentang keindahan, melainkan luka yang tak pernah kering. Hidup Lembayung terhenti, kuliahnya tertunda, dan hatinya dipenuhi kebencian: pada pantai, pada adiknya, bahkan pada ayah yang menikah lagi hanya beberapa bulan setelah tragedi. Namun waktu memaksanya melangkah kembali. Di bangku kuliah, ia bertemu dengan orang-orang yang perlahan membuka jalan menuju cahaya. Tapi bisakah Lembayung benar-benar berdamai dengan masa lalu, atau justru selamanya terikat pada ombak yang telah merenggut ibunya?All Rights Reserved
1 part