Di balik gemerlap malam kota Seoul, ada sebuah bar eksklusif tempat para pria kaya membuang lelah, nafsu, dan rahasia. Di sanalah Lee Haechan, pria manis dengan masa lalu kelam, menjual tubuhnya dengan harga selangit. Ia bukan jalang biasa ia berbeda, ia spesial, dan belum pernah ada satu pun yang benar-benar memilikinya.
Hingga suatu malam, Mark Jung, seorang CEO muda pewaris perusahaan besar, datang untuk mencari pelarian dari pernikahan tanpa cinta. Hanya satu tatapan pada Haechan, dan hidupnya berubah.
Hubungan mereka bukan sekadar permainan malam. Obsesi, cinta, kebohongan, hingga ancaman dari keluarga dan media perlahan menjerat. Saat rahasia terbongkar, mereka harus memilih: menyerah pada dunia yang kejam, atau melawan segalanya demi bersama.
Ini bukan sekadar kisah cinta. Ini kisah tentang harga diri, luka, dan keberanian untuk hidup dengan jujur pada diri sendiri meski harus melawan seluruh dunia.
Menjadi diri sendiri itu memang menyenangkan, tapi bagaimana jika kita bersama dengan seseorang yang menjadikan diri kita bersikap selayaknya orang lain?
Haechan, gadis cantik bermata bulat dengan rambutnya yang panjang. Ia terkenal dengan keanggunannya, dia pecinta warna merah muda. Apapun barang yang ia miliki pasti berwarna merah muda.
Jaemin, sahabat Haechan sejak kecil. Jaemin ini orang yang akan mengeluarkan sifat aslinya jika bersama orang terdekatnya saja. Dipublik Jaemin terlihat berbanding terbalik dengan Haechan. Haechan sangat feminim maka Jaemin sebaliknya padahal jika mereka sedang berdua saja Jaemin sama seperti Haechan.
Jeno, pacar Haechan yang diam-diam menjalin hubungan dengan sahabat Haechan, Jaemin.
Hanya dengan alasan Jeno tidak menyukai wanita yang terlalu feminim. Jeno tidak tahu saja kalau Jaemin sama dengan Haechan. Selama berpacaran dengan Haechan, Jeno melarang Haechan untuk menjadi dirinya sendiri yang terlalu feminim itu.
Mark, orang yang sama sekali tidak Haechan sangka akan menjadi teman hidupnya. Bersamanya, Haechan tidak perlu menjadi orang lain.