Story cover for PARTITUR TERAKHIR - Sebuah Novel Thriller Tentang Melodi Kematian by Nararya_Wijayakusuma
PARTITUR TERAKHIR - Sebuah Novel Thriller Tentang Melodi Kematian
  • WpView
    Reads 330
  • WpVote
    Votes 99
  • WpPart
    Parts 29
  • WpView
    Reads 330
  • WpVote
    Votes 99
  • WpPart
    Parts 29
Ongoing, First published Sep 01
4 new parts
Bisikan itu selalu ada.

Mereka datang dari kegelapan. Sebuah bisikan yang tak bisa didengar, hanya dirasakan. Bisikan itu menyisakan mayat-mayat tanpa luka, tetapi dengan satu kesamaan mengerikan: sebuah 'lagu' yang diputar di dalam kepala mereka.

Detektif Aruna yang dikenal karena intuisinya yang tajam merasa terikat dengan kasus ini. Ia mulai mendengar bisikan yang sama, suara-suara aneh dari para korban yang sudah meninggal. Bisikan itu membawanya lebih dalam ke dalam labirin pikiran seorang pembunuh berantai yang menyebut dirinya 'Sang Kompositor'.

Sang Kompositor menciptakan sebuah simfoni dari kematian. Setiap korban adalah 'nada' dari sebuah partitur yang mengerikan. Dengan setiap pembunuhan, ia mendekati akhir dari 'lagunya', dan kini, ia telah menargetkan seseorang yang sangat Aruna kenal.

Perburuan ini bukan lagi tentang menangkap pembunuh, melainkan sebuah permainan psikologis yang mematikan. Aruna harus memecahkan teka-teki musik yang gila ini sebelum nada terakhir dimainkan.

Namun, di balik semua kejahatan ini, ada rahasia yang jauh lebih kelam. Sebuah kebenaran yang akan membuatmu bertanya, apakah bisikan itu hanya ada di kepala, ataukah ia ada di sekitarmu, menunggu untuk dimainkan?

update setiap Kamis dan Jumat, pukul 19.00 WIB.
All Rights Reserved
Sign up to add PARTITUR TERAKHIR - Sebuah Novel Thriller Tentang Melodi Kematian to your library and receive updates
or
#2death
Content Guidelines
You may also like
Selir Barbar [ Hiatus ] by elfleurish
4 parts Ongoing
"Ini bukan takdir. Ini naskah yang kelewat fatal!" - Karuna Cassieopia. **** Siapa sangka, jatuh dari pohon mangga bisa mengubah segalanya? Karuna Cassieopia-nama yang terdengar lembut dan elegan, tapi kepribadiannya justru jauh dari kesan anggun. Barbar, tengil, ceplas-ceplos, dan slengean adalah kesehariannya. Seorang remaja SMA yang lebih akrab menghadapi drama sekolah ketimbang drama politik tingkat tinggi. Hidupnya berubah total saat ia terjatuh dari pohon mangga dan pingsan. Saat membuka mata, Karuna tak lagi berada di dunia yang ia kenal, ia mendapati dirinya dalam tubuh seorang selir bangsawan istana-wanita yang baru saja dinyatakan mati. Sosok yang dikenal licik, manipulatif, serta dibenci banyak pihak-termasuk oleh sang Kaisar yang menuduhnya sebagai dalang di balik kematian sang adik. Tanpa banyak pertimbangan, hukuman mati pun dijatuhkan. Dengan gaya bicara yang nyablak dan sikap seenaknya, Karuna kini harus bertahan hidup di dunia baru yang penuh intrik, pengkhianatan, dan rahasia kelam yang bisa mengguncang kekaisaran kapan saja. Dan ditengah itu semua... sosok yang selama ini acuh dan begitu membencinya kini mulai memperhatikannya dengan pandangan berbeda, dan perubahan itu membuat segalanya menjadi lebih rumit. Mampukah Karuna kembali ke dunianya, atau justru terperangkap selamanya di tubuh yang bukan miliknya? Penasaran? GAS AYOO BACAA!! ⚠️ WARNING! Cerita ini mengandung tekanan emosional & tema sensitif. Bacalah dengan bijak. No plagiat, respect the writer! © El Fleurish, 2025 #1 - historicalfantasy🏅
You may also like
Slide 1 of 20
The Rustic Structural cover
The Devil's Key cover
The Murder Of Vietta [ END ] cover
DEVILUMINATI cover
7th Times Loop:The Villainess Enjoys a Carefree Life Married to Her Worst Enemy cover
Mansion Fourty-Four cover
𝗔𝗺 𝗜 𝘁𝗵𝗲 𝗾𝘂𝗲𝗲𝗻? cover
Romantic Spy cover
RavAges cover
HIS SECRET GAZE (Tatapan Rahasianya) cover
Heartless cover
Rekomendasi Nama & Casting cover
Don't Click [END] cover
Kita Diantara Riuh Angin cover
Dimensi Lain cover
Selir Barbar [ Hiatus ] cover
In Your Every Breath [ Giyoon ] cover
Embun cover
Escapade 2: A Serene Denizen cover
TEMAN MASA KECIL cover

The Rustic Structural

7 parts Ongoing

Sebagai psikolog yang dikenal akan metode tak konvesional, Meyka Lailakha ditugaskan untuk mendampingi proyek pembangunan rehabilitasi mental pertama di kawasannya itu. Tapi kehadirannya ditentang Jaymee Heijden, arsitek muda penuh prestasi, ia sudah merancang semuanya berdasarkan efisiensi dan struktur, dan Meyka dianggap hanya memperumit proses. Masalahnya, kehadiran Meyka membuat desainnya terus direvisi. Soalnya Meyka percaya, arsitektur harus adaptif dengan kondisi mental pasien. Sebaliknya, setiap desain yang lahir dari gagasan Meyka nyaris selalu dimentahkan oleh Jaymee. Entah dianggap terlalu sentimentil, tidak efisien, atau sekadar 'nggak masuk akal' menurut standar arsitektur versi Jaymee. Mereka memang tak pernah mencari titik temu, tapi entah sejak kapan, perbedaan itu tak lagi terdengar sekeras dulu.