Story cover for 𝗞𝗜𝗟𝗔𝗦 𝗕𝗔𝗟𝗜𝗞 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗨𝗦𝗔𝗜 [𝗛𝗮𝗿𝗾𝗲𝗲𝗹] by dutamangu_
𝗞𝗜𝗟𝗔𝗦 𝗕𝗔𝗟𝗜𝗞 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗨𝗦𝗔𝗜 [𝗛𝗮𝗿𝗾𝗲𝗲𝗹]
  • WpView
    Reads 21,556
  • WpVote
    Votes 1,067
  • WpPart
    Parts 50
  • WpView
    Reads 21,556
  • WpVote
    Votes 1,067
  • WpPart
    Parts 50
Complete, First published Sep 02
Mature
WARNING! BIJAKLAH DALAM MEMILIH CERITA

Sebuah kisah anak remaja yang bernama Vireesha Aza Cassanova, mantan korban bullying waktu SMA.

Semua berawal dari cowok bernama Arga Mahendra yang mendapat taruhan untuk mendapatkan Rainlysha Agna Cassanova, namun semuanya gagal karena Reesha rela menjadi benteng kakak kandungnya.

Reesha tidak ingin kakaknya terjatuh dalam pesona brengsek Arga Mahendra, yang berakhir dia sendiri masuk ke dalam lingkaran yang dia buat sendiri.

Arga meluapkan kegagalannya dengan membully Reesha, puncaknya- Arga Mahendra selalu merecoki Reesha hingga kini Reesha berada di Universitas Gemilang. 

Namun semua itu berakhir ketika teman kakaknya datang dan tau aksi bejat Arga Mahendra. Namanya Harve Rei Vaughan, sosok cowok cool, tegas dan tampan.

Reesha sudah mengenalnya lama, Harve merupakan salah satu kakaknya tingkatnya di kampus. Namun baru kali ini, Harve menampakkan diri secara terang-terangan, apalagi setelah menjadi pemutus rantai kebejatan Arga Mahendra.

Mungkinkah ada rencana atau hal lain yang mendorong Harve selalu di sisi Reesha? Atau mungkin karena empati biasa?
Creative Commons (CC) Attribution
Sign up to add 𝗞𝗜𝗟𝗔𝗦 𝗕𝗔𝗟𝗜𝗞 𝗬𝗔𝗡𝗚 𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗨𝗦𝗔𝗜 [𝗛𝗮𝗿𝗾𝗲𝗲𝗹] to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
DOSEN GALAK DAN MAHASISWI ABSRUD  by salwahsn12
26 parts Ongoing
Setiap pagi aku datang lebih cepat dari jadwal, memastikan spidol tersusun rapi, papan bersih, meja tidak ada coretan aneh, dan kelas sunyi. Tidak ada suara, tidak ada gangguan, tidak ada hal yang membuat alur pikiranku terpotong. Tapi hari ini ada firasat buruk menggelayuti udara. Biasanya mahasiswa hanya takut padaku dan itu bagus. Tapi entah kenapa, beberapa dari mereka tampak gelisah dari tadi. Saling bisik, saling melirik ke arah pintu. Seolah mereka menunggu sesuatu. Atau seseorang. Aku menarik napas, fokus menulis rumus di papan. Dan kemudian BRUK! Pintu terbuka keras. Aku menoleh. Dan di sana terlihat seorang mahasiswi dengan kemeja warna pink, kopi di tangan, dan muka tanpa rasa bersalah. "apa itu?" tanyaku dalam hati. Warna. Kopi. Di kelas Matematik Tingkat Lanjut. Hari ini sudah resmi berantakan. - HARVI RAFA ALFAREZ Aku tahu aku terlambat. Serius deh, mana ada orang normal yang berlari sambil mengejar ayam pukul tujuh pagi? Tapi mau bagaimana lagi? Kalau aku biarkan ayam itu kabur, tetangga bakal marah. Dan kalau tetangga marah depan rumah, hidupku bisa tamat sebelum UAS. Makanya, meski napas ngos-ngosan dan kopi hampir tumpah, aku tetap melangkah masuk kelas dengan penuh percaya diri. Begitu pintu kubuka Suasana langsung sunyi. Sunyi banget. Sampai aku bisa dengar suara degupan jantungku sendiri atau mungkin itu suara detik-detik kematian sosialku, Lalu aku melihat dia. Dosen galak terkenal. kemeja putih dengan jas hitam. Tatapan? Kayak penghapus yang jatuh dari lantai tiga: tajam dan mematikan. Oke, oke mungkin kemejaku memang terlalu ngejreng. Tapi setidaknya aku datang, kan? Itu sudah prestasi besar buat hari kacau seperti ini. Aku tersenyum kecil. Semoga dia tidak terlalu galak. Lalu dia menghela napas panjang, panjang sekali, seperti baru kehilangan sisa kesabarannya. Oke. Dia galak. Banget. Tapi entah kenapa, aku merasa hari ini bakal menarik. - AZA ANINDYA HALIM
I'm Not Just a Figuran by izza21_b
38 parts Ongoing
Citra Angraini adalah seorang gadis remaja yang akhirnya meregang nyawa di usia muda. Sedari kecil Citra sudah harus bolak-balik ke rumah sakit karena penyakit yang dideritanya semenjak lahir, Citra sangat suka membaca, terutama novel. Namun siapa yang menyangka Citra yang gemar membaca novel berakhir menjadi salah satu tokoh figuran bernama Sherlyn pada sebuah novel yang terakhir kali dia baca sebelum kematiannya di dunia nyata. Mengetahui tokoh Sherlyn yang akhirnya meninggal pada pertengahan novel berhasil membuat Citra sangat terpukul hingga dia membulatkan tekadnya untuk mengubah nasib Sherlyn melalui perubahan-perubahan kecil yang akan Citra lakukan. ---><--- "Pada novel Sherlyn menolak pertunangan ini, apa yang akan terjadi jika aku melakukan yang sebaliknya?" "Aku harus melakukan perubahan agar nasib Sherlyn juga berubah." "Yang benar saja, di dunia sana Aku baru saja mati, aku tidak mau mengikuti alur cerita ini dan akhirnya aku akan mati pada pertengahan novel." "Siapa yang perduli dengan novel ini, Aku sudah pernah mati sekali dan aku lebih menyayangi hidupku dari apapun." "Sesekali menjadi egois tidaklah terlalu buruk bukan. Maaf Davin aku akan memanfaatkanmu sekali ini aja." . . "Sherlyn ikut gimana baiknya aja." Setelah terdiam selama beberapa saat Sherlyn akhirnya menyetujui usulan pertunangan tersebut. Bagaimana kelanjutan kehidupan Citra di dunia novel? Bagi yang penasaran mampir aja oke . . Rank #🥇 fiance #🥇 fyp #🥇 mostwanted #🥇 teen #🥇 bucin #🥇 geng #🥇 iceboy #🥇 isekai #🥇 figuran #🥇 tenfiction #🥇 sekolah #🥇 fiksipenggemar #🥇 antagonis #🥇 tunangan #🥈 cuek #🥉 sahabat #🥉 baper #4 fiksiremaja #4 fantasi #5 protagonis #8 transmigrasi #9 fiksi #10 romance Start: 10/8/25 End:-
You may also like
Slide 1 of 10
Jika Waktu Mengizinkan cover
Love-Hate Relationship cover
DOSEN GALAK DAN MAHASISWI ABSRUD  cover
Setelah Badai Akan Ada Pelangi  cover
Criminal Boyfriend | HQ  ✓ cover
The Clingy Boy Next Door cover
Lionel Kandra (Selesai) cover
Satu Atap cover
I'm Not Just a Figuran cover
Destiny or Not ? [END] cover

Jika Waktu Mengizinkan

52 parts Complete Mature

"Ada cinta yang tidak pernah mati, hanya terkubur oleh waktu." Harry Aditya Pranata dan Aza Nadira Prameswari pernah berjalan berdampingan di masa muda mereka. Bukan pacar, bukan sekadar teman-hubungan mereka adalah sesuatu yang selalu samar, indah tapi tak pernah terucap. Hingga sebuah perpisahan membuat keduanya menjauh tanpa sempat saling mengakui. Dua belas tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali di usia tiga puluhan. Kini mereka bukan lagi anak muda yang bisa gegabah, melainkan dua orang dewasa dengan luka, pilihan, dan hidup masing-masing. Senyum yang dulu pernah menggetarkan hati kini kembali hadir. Namun, di balik senyum itu ada pertanyaan yang sama-sama mereka takutkan: Apakah cinta lama pantas diperjuangkan kembali, atau hanya tinggal kenangan yang seharusnya dibiarkan tetap terkubur? Sebuah kisah tentang cinta yang datang terlambat, tentang kesempatan kedua yang tak selalu mudah, dan tentang keberanian memilih-antara masa lalu yang indah atau masa kini yang nyata.