𝐀𝐥𝐥 𝐀𝐛𝐨𝐮𝐭 𝐎𝐮𝐫 𝐅𝐚𝐦𝐢𝐥𝐲 (on going)
21 parts Ongoing Apa arti sebuah keluarga yang sebenarnya? Bagi ketujuh gadis itu, jawabannya dulu mungkin sederhana rumah tempat pulang, pelukan hangat ibu, suara lembut ayah, dan tawa yang menyatu di meja makan. Tapi setelah kehilangan, segalanya berubah. Yang tersisa hanyalah kenangan yang tak bisa mereka peluk lagi.
Duka itu datang tanpa aba-aba. Merenggut dua sosok yang paling mereka cintai, meninggalkan luka yang terlalu dalam, dan membungkam tawa yang pernah ada. Lalu, perlahan tapi pasti... mereka berubah.
Bukan saling menguatkan, tapi saling menjauh. Bukan saling merangkul, tapi saling menyakiti. Mereka mulai saling menyalahkan, menumpahkan kemarahan yang tak semestinya pada satu sama lain. Tangis menjadi senjata, diam menjadi tembok, dan kebencian tumbuh di antara mereka seolah kehilangan itu bukan menyatukan, tapi menghancurkan.
Padahal... bukankah keluarga adalah tempat untuk kembali saat dunia terasa terlalu berat? Bukankah seharusnya mereka saling menopang, bukan menjatuhkan? Bukan hanya satu orang yang berusaha menjaga serpihan yang tersisa, tapi semua. Karena jika satu hati saja terus berjuang sendiri, maka perlahan ia pun akan hancur, lelah, dan menyerah.
Mereka pernah menjadi satu dalam tawa, dalam cinta. Namun kini... mereka seperti keping-keping kaca, retak dan terpisah, saling melukai jika terlalu dekat. Dan waktu terus berjalan, membawa mereka pada pilihan, tetap hidup dalam luka yang sama, atau mencoba menyembuhkannya bersama.
Tapi...
Masihkah ada harapan untuk kembali?
Masihkah ada ruang di hati mereka untuk saling memaafkan, dan membangun kembali rumah yang telah lama runtuh itu?
Sebab luka yang dalam hanya bisa disembuhkan oleh cinta yang lebih dalam. Dan keluarga adalah tentang saling memeluk, bahkan ketika dunia menuntut untuk saling melepaskan.
Bagaimana kisah mereka akan berakhir nantinya?