Story cover for The Scars  by maryantieni
The Scars
  • WpView
    Reads 7,924
  • WpVote
    Votes 733
  • WpPart
    Parts 17
  • WpView
    Reads 7,924
  • WpVote
    Votes 733
  • WpPart
    Parts 17
Ongoing, First published Sep 04
1 new part
Sebelas tahun lalu, Naresh hilang tanpa jejak.
Diculik dari taman bermain, ia tumbuh dalam kegelapan, jauh dari pelukan keluarga yang seharusnya menjaganya.

Kini ia kembali, bukan sebagai anak, tapi sebagai bayangan penuh luka.
Di hadapannya berdiri keluarga yang tak lagi ia percayai, dan sebuah rahasia yang siap menghancurkan segalanya.

Apakah darah mampu mengikat kembali hati yang sudah retak?
Atau justru dendam akan memutus segalanya?
All Rights Reserved
Sign up to add The Scars to your library and receive updates
or
#17action
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Pangeran Kaca | New Version  cover
Papillon | Mahesa Chandra cover
Nazriel Raharja cover
The Good Bad Brother✔️ cover
EZRIEL  cover
NOUVELLE VIE cover
BUNGA TIDUR✔️ cover
 contract Love Vers.Ind cover
New Members At Home cover
Untuk Kakak (END) cover

Pangeran Kaca | New Version

7 parts Ongoing

Tidak ada satupun memori yang tersimpan dalam otak Juna mengenai hidupnya semasa kecil. Tetapi, berkali-kali memimpikan kegelapan, membuat Juna sadar bahwa kehidupan di masa kecilnya adalah sebuah dongeng yang hanya meninggalkan rasa takut juga trauma. Sialnya; Karena dongeng buruk yang dia miliki, Papah berambisi kuat mengambil alih atas kendali hidupnya. Biar Juna rincikan : 1. Ada lima pengawal yang berjalan seperti bayangan dan ada puluhan orang yang menjaganya. 2. Semua aktivitasnya ditentukan tanpa mempertimbangkan pendapatnya. 3. Ia tidak boleh keluar rumah kecuali untuk sekolah. 4. Tiap sudut ruangan terdapat cctv yang mengawasi setiap pergerakannya. Bahkan, di kamarnya sekalipun. 5. Di sekolah beberapa orang di sekitarnya adalah bawahan sang Papah. 6. Aktivitas dari semua alat elektroniknya dapat dipantau oleh sang Papah. Dia tidak tahu bagaimana pria itu melakukannya. 7. Tidak sembarangan orang bisa menjadi temannya. 8. Bila pun ia terpaksa keluar rumah selain untuk sekolah, tempat itu sudah harus dikepung seperti markas buronan. Tenang; Juna masih baik-baik saja. Dia tidak sampai gila kok. Ya, setidaknya sebelum sebuah fakta besar yang disembunyikan oleh Papahnya selama bertahun-tahun, terungkap dengan begitu menyakitkan. Hingga Juna hanya bisa berkata dengan lirih. "Jadi seharusnya aku tidak pernah ada, 'kan, Pah?""