Perasaan memang tidak bisa diubah. Kita hanya bisa menerimanya, apa pun bentuknya. Kadang hadir begitu saja, tanpa rencana, tanpa alasan yang jelas. Mungkin kisah ini terdengar sederhana, hanya tentang masa-masa SMA yang bagi sebagian orang tak akan pernah benar-benar terlupakan.
Masa SMA adalah masa paling berwarna dalam hidup. Di sanalah tawa, tangis, semangat, dan harapan bercampur jadi satu. Dari bangku kelas yang penuh coretan, suara riuh teman sekelas, guru-guru yang kadang galak tapi dirindukan, hingga kisah-kisah romansa remaja yang muncul tanpa aba-aba.
Tiga tahun yang singkat, tapi mampu meninggalkan jejak begitu dalam. Tiga tahun yang mengajarkan arti persahabatan, keberanian, kegagalan, juga cinta pertama yang polos namun begitu membekas.
"Cepetan masuk bego! nanti ada yang liat." sentak Vinncent menarik tangan Ashleyya agar masuk kedalam mobil.
"Orang gila, kalo nganu tanggung jawab dong sama cewek lo!" bentak Ashleyya tapi tetap masuk kedalam mobil.
"Cepet susuin, susu lo kan gede." ujar Vincent dengan santai nya menunjuk payudaranya.
"Gue belum pernah hamil, bego."
"Ya biarin napa, tuh bayi cowo pasti demen, gue aja demen sama susu lo." ujar Vincent sembari meremas payudara Ashleyya.
PLAKKKK.
"VINCENT, ANJING!" teriak Leyya