Mereka bertujuh hanya ingin liburan singkat, melepas penat di sebuah pantai terpencil yang disebut orang-orang sebagai Pantai Perawan.
Pantai itu tampak indah, dengan pasir putih dan laut yang tenang. Namun sejak langkah pertama mereka menginjakkan kaki di sana, ada sesuatu yang berbeda. Terlalu sepi. Terlalu sunyi. Seakan tempat itu menunggu kedatangan mereka.
Malam pertama berjalan dengan tenang, sampai suara tangisan samar terdengar dari arah laut. Bayangan perempuan bergaun merah mulai terlihat di antara kabut, menatap dengan mata yang tak seharusnya dimiliki manusia. Satu per satu dari mereka merasakan teror-suara bisikan, mimpi buruk yang terlalu nyata, hingga jejak kaki di pasir yang menghilang begitu saja.
Tujuh pemuda itu mencoba mengabaikan, menolak percaya. Tapi pantai ini bukan sekadar tempat sunyi. Ada kutukan lama yang belum selesai, ada dendam yang belum terbalas. Dan tujuh nyawa yang terpilih... bukan kebetulan.
Hingga akhirnya, satu persatu dari mereka mulai menghilang tanpa jejak.
Di Pantai Perawan, tidak ada yang benar-benar hidup. Karena yang mereka pijak, adalah tanah milik kematian.
Tiga belas mahasiswa dari jurusan yang berbeda dikirim untuk program KKN di sebuah desa terpencil bernama Dusun Rawasreng, yang tak terdeteksi di Google Maps dan hanya bisa diakses lewat jalan hutan selama 3 jam.
Warga desa menyambut mereka dengan ramah, tapi dari hari pertama, mereka sudah diingatkan satu hal: "Jangan pernah keluar rumah saat suara gamelan berbunyi tengah malam."
*********
seventeen fanfiction, seventeen horror fanfiction. seungcheol s.coups jeonghan joshua jisoo jun junhui hoshi soonyoung wonwoo woozi jihoon minghao the8 mingyu dokyeom seokmin seungkwan vernon hansol lee chan dino .
horor fanfiction, kpop fanfiction. svt sebong kkn. seventeen au, au sebong, seventeen alternative universe
9 Sept 25