Bagi Mori Michiru, musik dan seni adalah tujuan hidupnya. Di tengah gempuran amarah yang menumpuk selama bertahun-tahun terhadap dunia, mencipta adalah caranya untuk tetap waras. Ketika band yang didirikannya, Death Row, terancam bubar, Mori pun mulai meragukan tujuan hidupnya.
Di tengah kegamangan Mori, datang undangan spesial dari Hotel Arunika. Mori pun datang. Namun, apa yang ia kira sebagai liburan biasa ternyata berdampak luar biasa. Karena, saat ia terbangun keesokan harinya, ia kembali ke masa kecil!
Dapatkah Mori menemukan kembali tujuan hidupnya? Atau, apakah ia makin tenggelam, terkoyak oleh trauma masa kecilnya?
⚠️Trigger Warning: Childhood trauma, PTSD, panic attack, toxic family, suicidal ideation, physical and emotional violence, harsh words⚠️
Semesta bersama gue dengan segala keceriaan sepanjang hari. Persahabatan yang tulus yang gue miliki sungguh membuat hati ini tak ingin meninggalkan tempat kami bertemu, bersama. Kisah cinta gue yang luar biasa menjungkir balikkan hidup, meski begitu tak sampai menelantarkan tanggung jawab sebagai anak.
Apalagi kalau bukan impian. Sebenarnya impian gue simple, hanya ingin jadi orang sukses memiliki pendamping yang mumpuni dan dikelilingi para sahabat yang gue sayangi luar biasa.
Namun semua itu tak semudah harapan, yang gue hadapi peliknya kisah cinta. Yang gue jalani susahnya dengan materi-materi kuliah yang buat kepala gue pusing tak terhingga, belum lagi patah hati yang bikin hati hancur.
Inilah kisah gue, yang pada akhirnya bisa menggapai impian besar, meski hati gue harus merelakan tak ada pemiliknya, apakah itu akan terjadi? Entahlah!