Moorfield Hall

Alexander Percival Gresham pernah menjadi budak di kandang kuda-sebuah hinaan bagi darah bangsawan yang mengalir dalam dirinya. Ia menanggung cemooh, menelan kemiskinan, sementara satu-satunya cahaya hidupnya adalah Emma Harrowey.

Emma mencintainya... ya, ia tahu itu. Tapi cinta Emma ternyata tak sebanding dengan rasa takutnya pada kemiskinan. Ia memilih tunduk pada orang tuanya, memilih nama baik, memilih rumah besar dan meja makan penuh hidangan-bukan dirinya.

Kini, dengan kekayaan yang diperolehnya dari amarah dan dendam, ia merebut semuanya satu persatu. Moorfield Hall adalah miliknya. Tanah keluarga Emma adalah miliknya. Hanya Emma yang tak bisa ia miliki, kecuali dalam bayangan, dalam bisikan, dalam kegilaan.

"Hantui aku, Emma. Jadilah mimpi burukku, jadilah napas yang menyiksa dadaku. Aku tidak peduli jika kau hanya bayang samar atau ilusi muram. Karena tanpa hadirmu, setiap detik adalah neraka. Datanglah... aku memohon.

"Di Moorfield Hall, cinta tidak menyembuhkan-ia membusuk, ia menggigit, ia menggerogoti hingga hanya tersisa obsesi yang menolak mati.