DISCLAIMER!! Cerita ini hanyalah karangan semata hasil imajinasi sang penulis. Jika ada kesamaan nama tokoh, latar belakang, dan tempat itu hanya kebetulan!
Foto dari sampul book ini bukan milik saya, saya meminjamnya dari pinterest.
Jika ada kekurangan dari cerita ini, mohon berikan saran atau bantuan, sedikitnya vote book ini. Bantuanmu adalah rasa semangat kuu!
Selebihnya selamat membacaa! ^ ^
------------
Livya Sarasvati, wanita berusia 29 tahun yang tinggal di luar negri karena urusan pekerjaan dengan lesung pipi yang dia miliki di wajahnya ketika ia tersenyum, tubuh yang tak begitu kurus dan tak begitu gemuk pula, suaranya yang lembut dan pelan namun jelas, dan sikap cerobohnya yang menyimpulkan identitas dari dirinya yang sudah diketahui semua orang yang dia kenal.
Akbar Nurrahman, pria kelahiran Cianjur dengan pekerjaan pemandu berusia 28 tahun yang saat ini tinggal sendiri. Tatapannya yang lembut dan membuat orang nyaman di pandang olehnya, pipinya yang lumayan gembul, suaranya yang juga lembut, sifatnya yang mudah sekali berubah.
Keduanya adalah pasangan yang kisahnya diawali dengan pertemuan tak disengaja stasiun, jalan-jalan keliling Kota Jogja bareng, naik mobil bareng, ngegombal, ketemuan sama kedua orang tua mereka, eh.. Tiba-tiba udah pada pake baju putih-putih aja.
"Assalamualaikum, selamat siang, Mbak. Mbaknya gapapa? Kok melamun terus?"
"O-oh, iya gapapa. Cuma.. Jalan Beskalan di mana ya, Mas?"
"Itu udah kelewat jauh, Mbak. Perlu balik lagi kesana naik taksi."
"Tapi kalo mau.. Saya bisa anter, kok"
Nala, 24 tahun. Gadis manis asli Jawa yang hidup sendirian di rumah sederhana dekat tempatnya bekerja. Gadis yang ramah dan mudah bersosialisasi dengan teman kerjanya. Semua berjalan baik seperti biasa, sampai Dia menyadari, ada sosok yang mulai memperhatikannya dalam diam. Sosok yang tidak pernah Nala bayangkan, akan sedalam ini menaruh atensi padanya.
Begitupun dengan lelaki dewasa usia 32 tahun ini. Namanya Sada, orangnya diam, diam yang benar-benar pendiam. Gak suka nyinyir, tenang, kalem, gentle men dan berwibawa. Membuat orang yang melihatnya segan. Siapa yang tahu, lelaki se datar ini bakal jatuh hati pada cewek cheerfull dan friendly seperti Nala? Sampai sahabatnya, Brian tidak percaya fakta ini.
Seperti apa kisah Gen Z x Gen Millenial ini? Terlalu banyak perbedaan diantara mereka. Apakah Sada, om-om loyal tapi pendiam ini dapat mendobrak hati seorang Nala, si gadis manis penuh ekspresi?
Starting with Park Sungjin as Sadana Pradipta and Nala Lesthia