Julian Areindra adalah seorang Anak, Kakak, Suami, dan Ayah-empat peran yang ia genggam seperti tulang rusuk terakhir yang menahan hidupnya tetap tegak. Dan jika satu saja dari mereka menghianatinya, Julian tidak ingin hidup lagi.
Julian terlahir nyaris sempurna-tampan, manis, kaya, dan pewaris Hyperion Dynamic, kerajaan properti global yang dibangun dari rahasia kelam. Namun satu hal yang tak pernah ia tahu.
Kakek dari pihak Bunda-nya adalah mafia.
Julian cucu dari Nathaniel De Luca, penguasa bawah tanah Italia. Julian tiba-tiba dijadikan penerus imperium yang lebih berdarah daripada bisnis resmi yang ia jalani. Padahal, ia bahkan tak terbiasa mengupas bawang, namun kini harus menghadapi peluru yang tidak pernah salah sasaran dan pengkhianatan. Dia harus mengotori tangan demi hidup orang-orang yang ia cintai.
Di sisinya berdiri Shana Aksandira-istri yang ia pertahankan meski satu negara membenci wanita itu karena pernah selingkuh dari Julian di masa pacaran.
Dia Samudra Maheswara-arsitek jenius sekaligus monster yang rela mengotori tangan demi Hyperion Dynamic. Seorang wanita bernama Cessa Amory-Bunda-nya Julian-pernah memberinya tempat yang berasa seperti 'rumah' membuatnya rela melindungi Julian sang kesayangan Cessa.
Bagi Samudra, Shana adalah napas!
Bagi Shana, Julian adalah rumah!
Dan bagi Julian, keluarga adalah segalanya!
Mereka hanya ingin hidup bahagia, tapi hidup menuntut darah dan nyawa sebagai bayarannya.
Dan ketika masa lalu mulai mengejar, Julian akhirnya sadar-untuk menjadi penerus De Luca-Ia harus belajar membunuh demi yang ia sayang.
"Kau pikir kau berbeda dariku. Tunggu sampai seseorang yang kau cintai berkhianat." -Julian Areindra, pria tersakiti yang akhirnya menjelma menjadi iblis.
⚠️😈W A R N I N G😈⚠️
Sweet. Romance. Toxic. Slow Burn
Please proceed with awareness. Read responsibly
DARK ROMANCE!!
"Don't ever try to get into my mind. Because once you're in, there's no way out"
♣︎♣︎♣︎
"Permainan akan semakin menyenangkan." Celetuk Alberga
"Keadilan bukan permainan." Sahut Naya
Alberga tersenyum culas dengan tatapan gelapnya. "Mungkin bagimu. Untukku, ini catur."
Naya tersentak, ketika kedua tangan Alberga membelit pinggangnya. Matanya melotot merasakan tonjolan di bagian punggung nya. Dan dengan tidak sopan Alberga malah menaik turunkan pinggang nya.
♣︎♣︎♣︎
WARNING : MATURE
DON'T COPY MY STORY!!
Sebelum baca jangan lupa tekan vote di setiap bab cerita ini 💃🏻💃🏻💃🏻