Di mata masyarakat, Lee Jeno hanyalah alpha dominan penuh canda yang bahkan memilih jalan sunyi sebagai pemahat. Di balik tangannya yang mampu menghidupkan batu dan kayu menjadi karya penuh makna, ia diam-diam merasa hampa.
Karena hidup di dunia yang penuh sandiwara ini ... baginya tak lebih dari sebuah lakon komedi di atas sebuah panggung. Tanpa ada arti ... tanpa ada tujuan seperti hanya menunggu kematian yang tak kunjung datang.
Hingga suatu hari, sebuah manekin misterius hadir dalam hidupnya yang sudah sepi ini. Sekilas, postur tubuh dan garis wajah manekin itu tampak mencerminkan sosok lelaki kuat nan tegas.
Namun, semakin lama Jeno menatapnya, semakin nyata pula kelembutan dan kerapuhan yang tak seharusnya ada pada benda bisu itu; kulit yang halus, tatapan yang sendu, pun paras yang begitu cantik nan indah mendekati wujud manusia.
Sejak saat itu pula hati Jeno terusik oleh kegelisahan yang tak mampu dijelaskan oleh kata-kata. Hanya bisa meyakini bahwa manekin tersebut tampaknya menyimpan segudang rahasia.
Namun, benarkah itu hanya sebuah manekin, atau ... sesuatu yang jauh penuh misteri dari yang pernah ia bayangkan?
_________________________________________
Jeno top
Jay bottom
Omegaverse
Wolf au
Transmigrasi
π
Jay adalah seorang "priest muda" dari gereja misterius, terkenal karena pengabdian dan aura sucinya. Tapi... semua berubah ketika Jungwon, entitas terlarang dari dimensi lain (Lucifer), datang untuk menguji iman Jay.
Tapi Jungwon bukan datang buat merusak. Dia datang buat mengklaim. Karena menurut naskah kuno:
"The brightest flame is always the one that falls first."
Jay perlahan kehilangan arah-antara melawan Jungwon, atau menyerahkan jiwanya sepenuhnya. Dan ketika Jay jatuh... dia gak jatuh sendirian. Dia dibawa, dipeluk, dijatuhkan... dan dicintai.